Pati - Skandal
Bupati Pati Haryanto menegaskan insiden terbakarnya Moh Khoirul Muhaimin (10), bocah kelas 4 SD yang tinggal di Desa Karangrejo RT 4 RW I, Kecamatan Puncakwangi tidak ada unsur kesengajaan.
Insiden terbakarnya Khoirul menjadi viral, diperbincangkan di media sosial. Khoirul terbakar saat bermain Mercon Bumbung bersama teman-temannya.
"Kami sudah komunikasi dengan pihak desa setempat, dan Kadesnya menyatakan tidak ada unsur kesengajaan dalam insiden itu", terang Haryanto saat diwawancarai Tim Liputan Humas Setda Kabupaten Pati di ruang kerjanya.
Menurutnya, ketiga anak yang bermain mercon bumbung itu berteman baik, dan sering bermain bersama.
"Jadi yang penting sekarang kita tak usah saling menyalahkan apalagi membesar-besarkan masalah. Kita harus segera mencari solusi", ujarnya.
Salah satu upaya sigap yang telah dilakukan Pemkab, menurut Haryanto, segera memberikan bantuan untuk pengobatan korban.
"Saya langsung instruksikan ke Dinas Sosial dan Dinas Kesehatan untuk saling berkoordinasi agar pengobatan korban dapat segera difasilitasi dan dibantu Pemkab", tegas Bupati.
Hal itu dilakukan lantaran orang tua Khoirul yang hanya seorang kuli bangunan, baru mendaftar BPJS saat anaknya telah dirawat di rumah sakit.
Padahal biaya pengobatan di rumah sakit sudah lebih dari Rp 23 juta.
Belum termasuk biaya tambahan serta biaya operasi lagi jika diperlukan.
Adapun BPJS masih belum bisa aktif karena keluarga baru saja mendaftarkannya.
Sebagaimana diinformasikan sebelumnya, kejadian bermula saat ibu Khoirul mendapati putranya mengalami luka bakar yang cukup serius di seluruh muka. Beberapa bagian tubuhnya usai bermain mercon bumbung bersama dua orang rekannya yang lebih besar (usia SMP-red).
Mendapati sang anak penuh luka bakar, Masruin (45) dan Khusnah (39) kemudian membawa Irul ke Rumah Sakit Budi Agung Juwana.
Namun pihak rumah sakit menyarankan ke RSUD Soewondo Pati.
Karena luka bakar parah, akhirnya langsung dirujuk ke RSUP Kariyadi.
Irul pun dioperasi dan kondisinya sempat kritis di ruang ICU khusus anak-anak.
Kondisi terkini, korban kini sudah mampu merespon, namun vmasih dalam perawatan intensif. ( why/did )