Tutup Menu

Pembangunan Jamban SDN 1 Pijot Diduga Tidak Transparan

Jumat, 03 Agustus 2018 | Dilihat: 1200 Kali
    
Skandal LOTIM:

Pelaksanaan bantuan pembangunan Jamban siswa SDN 1 Pijot, Kecamatan Keruak, Lotim yang bersumber dari Dana Alokasi Khusus (DAK) bidang pendidikan tahun 2018 di duga tidak transparan.

Sarapuddin, Kepala Sekolah

Pasalnya, proyek pembangunan tersebut tidak melibatkan peran serta masyarakat atau pengurus Komite SDN 1 Pijot yang menjadi bagian dari Lembaga mandiri di lingkungan sekolah. Pijot juga berperan  dalam meningkatkan mutu pelayanan dengan memberikan pertimbangan, arah, dukungan tenaga, sarpras dan pengawasan pada tingkat satuan pendidikan.

Menurut Yunus selaku Ketua Komite SDN 1 Pijot,para pengurus memilih mundur dari pengurus komite  bila  tidak dilibatkan sesuai dengan Tupoksi  komite sekolah.

Ia juga menyatakan tidak tahu dari mana sumber anggarannya, berapa anggaranya,tahun kapan anggaranya, berapa lama waktu dikerjakan, sifatnya swakelola atau bagaimana , ada panitia atau bagaimana. "Kami tidak tahu  karena tidak ada pemberitahuan dan tidak dibuatkan plang kegiatan atau papan informasi," pungkasnya.

Yunus, Ketua Komite

Menurut Yunus, bils program ini sifatnya swakelola, komite selaku masyarakat tidak tinggal diam untuk mensosialisasikan dan meminta semua wali murid berperan serta  untuk membantu  sekolah demi kelancarannya pembangunan jamban tersebut.

Wahid (65), salah seorang warga masyarakat yang juga pensiunan guru  di sekitar sekolah mengeluh karena terlalu dekat jarak jamban dengan rumahnya. Dia khawatir limbah dan bau WC keluar dapat  mengganggu kesehatan .

Joko. Sekretaris Komite

Sedangkan  Kepsek SDN 1 Pijot, Sarapuddin, S.Pd.menyatakan   sekolah sudah membuat panitia pembangunan Jamban siswa yang 4 unit ini  bersumber dari dana DAK bidang pendidikan tahun 2018 Jumlah anggaranya Rp 79 juta, swakelola sifatnya.

Kepala Sekolah juga membenarkan pihaknya belum membuat plang proyek atau papan informasi terkait oembangunan jamban. 

"Kami juga sedang melakukan pembenahan dan penataan, karena sekolah ini kelihatan nya  kurang pemeliharaan dan perawatan," ujarnya pada Skanda ketika ditemui di sekolah (007 MA)

Dapatkan Info Teraktual dengan mengikuti Sosial Media TabloidSkandal.com