Pontianak, Skandal
Guyuran hujan lebat tidak menyurutkan langkah sosok lelaki badan tegap itu berjalan ke sebuah halaman. Berbagai jenis kendaraan ada terparkir di halaman itu. Roda dua, tiga, empat, enam, yang sudah dimodifikasi. Satu persatu dicek.
Kepala Kepolisian Daerah Kalimantan Barat Inspektur Jenderal Polisi Drs Didi Haryono SH MH. Itulah nama lengkap dan jabatannya. Pada Senin, 22 Juli 2019, jenderal bintang dua itu mengecek lini persiapan pencegahan kebakaran hutan dan lahan atau Karhutla. Ini dilakukan demi mencegah dini Karhutla di Bumi Khatulistiwa.
“Pengecekan peralatan, cek kesiapan alat dan uji coba alat pemadam,” kata Kapolda Inspektur Jenderal Polisi Drs Didi Haryono SH MH.
Kapolda menyebut, ada ratusan relawan yang hadir dalam kegiatan itu. Di antaranya dari PKJB Pemadam Kebakaran Jawi Bhakti, Pemadan Bhakti Sungai Beliung, PPKS Suwignyo, Pemadam Winodadi, Damkar Purnama. Selain itu ada juga dari relawan pemadam Kumpai Besar Kubu Raya, Prmadam Mitra Bhakti, Rantis R4 dan R6 Pemadam Dit Sabhara Polda Kalbar, dan puluhan pemadam lainnya.
“Tolong diingat, dicatat, bahaya dampak Karhutla itu sangat besar. Mulai dari kesehatan, ekonomi, dan lain-lain. Ini jelas merugikan kita semua. Maka, marilah bersama-sama, cegah Karhutla,” ucap Inspektur Jenderal Polisi Drs Didi Haryono SH MH.
Inspektur Jenderal Polisi Drs Didi Haryono SH MH menjelaskan, pada Kamis, 18 Juli 2019, kebakaran lahan gambut 80 hektare lebih di Desa Rasau, Kecamatan Sungai Pinyuh, Kabupaten Mempawah. Api cepat menjelar karena susahnya akses ke lokasi dan minimnya sumber air.
Di Desa Mekar Baru, Kecamatan Monterado, Kabupaten Bengkayang, personel gabungan Polri-TNI dan Manggala Agni berjibaku madamkan api yang menghanguskan 62 hektare. Titik api ini pertama kali terdeteksi satelit Aqua pada koordinat 00.86855°-109.16884°. Beruntung si jago merah ini tidak menjalar. Karena, berkat kesigapan para peronel bersinergisitas Polri-TNI dan Manggala Agni kobaran api tidak meluas.
Sementara itu di Kabupaten Kayong Utara, kesiapsiagaan antisipasi Karhutla juga akan digelar pada Kamis, 25 Juli 2019. Kegiatan itu menyelenggarakan apel siaga berkoordinasi dengan Polri-TNI, dan organisasi perangkat daerah di sana. Tentu hal ini dilakukan demi mencegah Karhutla.
“Itulah bentuk soliditas dan sinergitas kami,” ujar Inspektur Jenderal Polisi Drs Didi Haryono SH MH.
Sedangkan di Kabupaten Landak, berbagai peralatan pemadam api dan personel disiagan Polres Landak. “Kesiapsiagaan ini demi mengantisipasi Karhutlah di wilayah hukum Polres Landak. Kapolres Landak AKBP Bowo Gede Imantio SIK MH mengambil langkah cepat dan tepat. Ini terlihat mereka mempersiapkan segala sesuatu yang dibutuhkan, mulai dari mesin mini pemadam api dan personelnya. Ya tentu, kami tidak mau kecolongan. Karena pada musim kemarau ini memungkin terjadinya Karhutla," kata KlDidi Haryono SH MH.
Drs Didi Haryono SH MH menjelaskan, berdadasarkan laporan dari Kapolres Landak AKBP Bowo Gede Imantio SIK MH,” Wilayah Landak yang cukup luas dan medan yang cukup sulit menjadikan persiapan dilakukan sedini mungkin meski operasi Karhutla belum dimulai. Mengimbau kepada masyarakat atau pihak manapun yang akan membuka lahan untuk tidak melakukan dengan cara membakar,"
Bupati Landak dr Karolin Margret Natasa, terus menerus melakukan monitoring serta melakukan persiapan-persiapan terhadap tanggap cepat bencana dan pemadaman terhadap Karhutla. Bersinergi Polri-TNI dan organisasi perangkat daerah di sana mengimbau kepada semua pihak mencegah secara dini Karhutla. Tidak hanya itu, sosialisasi soal Karhutla dan mengaktifkan kembali kelompok-kelompok masyarakat siaga api, dan mengingatkan semua pihak agar menjaga lahan mereka tidak terjadi kebakaran.
“Ini semua terntu harus didukung semua unsur. Maka, marilah bersama-sama jaga alam kita yang lestari,” kata Kepala Kepolisian Daerah Kalimantan Barat Inspektur Jenderal Polisi Drs Didi Haryono SH MH. (Hms)