Tangerang, Skandal
Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Pemkot Tangerang tak pernah bisa berdiam diri. Terlebih bila musim hujan.
Lihat saja sejak September 2018 insitusi ini sibuk memelihara aset milik Pemda, berupa jembatan dan jalan.
Lewat seksi pemeliharaan jalan dan jembatan, PUPR Pemkot Tangerang giat melakukan penambalan jalan hotmix, pemeliharaan dan pemasangan paving trotoar, pembuatan kanstin/trotoar, serta pengerukan sungai dari sampah, pemeliharaan gorong-gorong/drainase untuk memastikan luapan air hujan mengalir dengan lancar.
"Dinas PUPR setiap tahun melaksanakan kegiatan berjaga-jaga dalam upaya mencegah banjir akibat luapan air hujan di wilayah kota Tangerang," ungkap
Plt Kepala Dinas PUPR Kota Tangerang, Drs. H. Tatang Sutisna MM.
Menurut dia, semua itu demi mencegah banjir. Jangan sampai semua selokan, kali dan sungai alirannya tidak lancar, menimbulkan genangan ke pemukiman.
Karena itu, pengerukan sungai, pemeliharaan jembatan dan drainase/gorong-gorong, menambal jalan rutin dilakukan setiap tahun. Maklumlah Dinas PUPR memiliki dana dari anggaran yang sudah direncanakan sebelumnya.
Kepala Seksi Pemeliharaan dan Jembatan Dinas PUPR Kota Tangerang, Yosa Yogaswara, SIP menuturkan sejak September hingga sekarang Dinas PUPR telah melaksanakan kegiatan pemeliharaan berupa penambalan lubang-lubang jalan dengan hotmix, seperti pada jalan Patiunus.
Atau juga melaksanakan pekerjaan kanstin dan paving pada median jalan, seperti pada Jalan Perintis Kemerdekaan dan Jalan MH Thamrin, Kecamatan Tangerang, Jalan Buroq, Kecamatan Negiasari, dan melaksanakan pengerukan sungat dari sampah, seperti pada sungai Cisadane, Kali Cipondoh Kecamatan Cipondoh.
Semua pekerjaan tersebut ditujukan untuk mencegah banjir yang asalnya dari luapan air hujan. Semua itu dapat dikerjakan berkat adanya aduan dari masyarakat melalui aplikasi Laksa.
Selain itu, aduan adanya gangguan juga berasal dari para lurah, camat yang berada di wilayah Tangerang.
Yosa berpesan agar masyarakat hendaknya bersabar bila aduannya tidak cepat ditindaklanjuti. Maklumlah Sumber Daya Manusia (SDM) sangat terbatas. Makanya setiap aduan akan melaui proses survey terlebih dahulu untuk mempertimbangkan aduan mana yang segera didahulukan pengerjaannya.
"Saya juga berharapMasyarakat hendaknya dapat membantu Pemkot Kota Tangerang dengan bekerja bakti, menjaga kebersihan lingkungan masing-masing, membuang sampah pada tempat yang disediakan, bukan di sungai," tuturnya mengakhiri. (Adv/panji)