Rembang, Skandal
Rembang Expo yang digelar di Balai Kartini mulai Sabtu (27/7) hingga Sabtu ( 3/8) diharapkan bisa meningkatkan orderan Usaha Kecil Menengah (UKM) Kabupaten Rembang. Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi (Dinindagkop) mentargetkan omzet orderan di tahun ke 14 itu mencapai Rp. 2 miliar lebih.
Kepala Dinindagkop UKM Kabupaten Rembang, Akhsanuddin mengatakan, orderan Rp. 2 miliar itu dinilai cukup realistis. Sebab pada gelaran Rembang Ekpo tahun sebelumnya, omzet dan orderan bisa menembus 1,5 miliar.
" Kami harap tahun ini ada kenaikan omzet ataupun orderan. Kami targetkan bisa menembus Rp 2 miliar atau lebih besar Rp 500 dibandingkan tahun sebelumnya," tegasnya.
Dia menekankan disamping omzet dan orderan, ada pencapaian lain yang lebih diinginkan oleh Dinindakop. Yaitu, UKM Kabupaten Rembang bisa membangun jejaring dengan konsumen secara lebih luas.
Karenanya diajang Rembang Expo ini kami juga menggelar pelatihan -pelatihan dan menggandeng praktisi ecommerce dan market place untuk membantu memperluas jejaring pemasaran UKM Kabupaten Rembang. Karena ecommerce dan market place ini bisa mengangkat produk-produk UKM Kabupaten Rembang." terangnya.
Dia menjelaskan pada gelaran Rembang Expo ini pihaknya mensubsidi sebanyak 110 stan gratis untuk UKM. Sedangkan 105 stan lain diperuntukkan bagi masyarakat umum dengan sistem berbayar.
"Kami bandingkan di daerah lain, fasilitasi yang disediakan oleh Dinindagkop ini sangat maksimal. Di daearah lain, harga stan sudah mencapai jutaan higga belasan rupiah. Sementara di Rembang, kami menfasilitasi secara gratis 110 stan," kata dia.
Kepala Bidang Perdagangan Dinindagkop, Tri Handayani menambahkan, selain dari Rembang pihaknya juga mengundang daerah sekitar seperti Kudus, Pati, Blora, Tuban dan Bojonegoro untuk ikut berpartisipasi. "Selain sebagai tamu, mereka juga menjadi pembanding bagi UKM yang ada di Rembang, " ujar Tri.
Dia menerangkan, selama gelaran Rembang Expo, masyarakat juga bisa mengakses Taman UKM yang ada di dalam Gedung Balai Kartini untuk mencari informasi mengenai perizinan UMKM hingga sejumlah pelatihan.
"Kami menyiapkan pelatihan pembuatan kemasan, pelatihan membatik, hingga pemasaran online. Kami harap ini semakin memacu masyarakat Rembang untuk berusaha. Saat ini kami sudah memiliki 39 ribu UKM," tandas dia. (Sutrisno/Rbg).