Saumlaki, Skandal.
Mantan Kadis Keuangan Edy Huway membantah bantuan 50 buah unit kapal kayu di 2007 mandeg di tengah jalan. "Tidak ada yang mandeg, " tegasnya saat bincang dengan Skandal di ruang kerjanya sekitar pukul 13,00 WIT, 10/6.
Menurut Huway, jika pihak ketiga dapat menyelesaikan pekerjaan, tapi dananya belum dicairkan, apakah tanggung jawab dirinya selaku Kadis untuk membayar? Kepalanya menggeleng.
"Jelas tidak dong. Apalagi itu dana DAK," tambahnya.
Dia juga berharap, jika ada masalah jangan langsung direspon dengan praduga-praduga. Melainkan dibicarakan bersama dan klarifikasi. "Kita kan kerja tentunya sesuai dengan aturan," tambahnya.
Huway mengaku, persoalan bantuan sudah diaudit, bahkan sudah dilaporkan ke pihak penegak hukum, terutama Kejaksaan Negeri Saumlaki.
"Hasil pemeriksaan Kejaksaan tidak ada temuan, bahkan juga tidak kerugian negara," ungkapnya.
Karena itu Huway mengajak semua pihak bekerja profesional dalam tugas dan tanggung jawab. Apalagi sebagai pegawai, tentu disumpah sesuai dengan keyakinan masing masing.
Huway mengaku bekerja di Kabupaten Kepulauan Tanimbar sudah 18 tahun. Dia bekerja tidak cari kekayaan, tapi cari pengalaman, kejujuran demi nusa dan bangsa. "Karena kita mati bukan bawa kekayaan. Jadi harus saya tunjukan kesetian dan kejujuran kepada Bupati dan waki, Sekda serta seluruh masyarakat Kabupaten Kepulauan Tanimbar
Sebagai ASN, dia juga sudah menduduki beberapa dinas di KKT. " Hidup saya dan keluarga tetap hidup sederhana, menikmati hidup sesuai apa adanga," tuturnya.
Dalam bekerja, khususnya memimpin satu dinas, dia bekerja transparan sesuai dengan aturan. "Tentunya banyak yang suka dengan saya," akunya terus terang. (TAN 2 )