Langgur - tabloidskandal.com
Bupati Maluku Tenggara Drs. Muhammad Thaher Hanubun saat meresmikan gedung Hyperbaric Chamber di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Langgur mengatakan Hyperbaric Chamber sangat menunjang dua sektor unggulan di Pulau Kei yakni perikanan dan pariwisata.
Menurut Hanubun, Kabupaten Maluku Tenggara merupakan Daerah kepulauan dimana kehidupan masyarakatnya banyak yang bekerja di pesisir pantai, bekerja sebagai nelayan selam.
"Sector unggulan Kabupaten Maluku Tenggara adalah sector perikanan dan sector periwisata dan untuk mengembangkan wisata bahari maka hyperbaric oksigen terapi sangat dibutuhkan," tutur Hanubun Rabu, (24/2/2021).
Kata Thaher, Hyperbaric terapi oksigen pertama kali digunakan oleh BEHNKE tahun 1930 untuk menghilangkan gejala penyakit dekompressi (CAISSONS DISEASE) setelah menyelam.
Orang nomor satu Malra ini mengaku, Negara Kesatuan Republik Indonesia adalah negara Kepulauan dengan luas wilayah 2/3 adalah laut.
Selain itu, Potensi geografis yang strategis dan kekayaan alam yang sangat melimpah menjadikan perairan wilayah Indonesia sangat penting bagi bangsa Indonesia dalam mengelola serta menanfaatkan sumber daya alam yang ada dalam upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Sementara itu Pembangunan industri kelautan dalam rangka pendayagunaan potensi sumber daya laut seperti kegiatan transportasi maritim dan perkapalan, explorasi minyak dan gas bumi.
"Perikanan dan pariwisata sangat diperlukan dukungan sumber daya manusia sebagai profesi pekerja dibawah air atau penyelam." tutur Bupati.
Seiring dengan perkembangan tersebut maka Kesehatan hyperbaric dan penyelaman sebagai komponen dari kesehatan kelautan yang perlu mendapat perhatian yang serius sehingga penanganan sumber daya manusia yang mengandalkan hidupnya di laut melalui kegiatan penyelamam dapat ditangani secara profesional dan optimal.
Bupati juga membeberkan, hyperbaric oksigen terapi sangat membantu masyarakat khususnya penyelam untuk menyembuhkan bebera jenis penyakit seperti dekompresi.
Penyakit dekompressi adalah penyakit yang terjadi karena perubahan tekanan misalnya pada saat menyelam atau saat naik pesawat terbang.
Jika kita kembali ketekanan awal maka akan terjadi perubahan tekanan yang dapat mengganggu fungsi beberapa organ tubuh atau penyakit dekompressi.
Selain itu, alat ini bermanfaat untuk membantu hyperbaric penyembuhan penyakit akibat komplikasi Diabetes meletus, mempercepat penyembuhan Iuka dan mempercepat proses pemulihan tubuh pasca operasi dan juga bermanfaat untuk kecantikan dan kebugaran." jelasnya.
Di Provinsi Maluku, lanjut Hanubun saat ini hanya ada 3 (tiga) rumah sakit yang memiliki Alat Hyperbaric Chamber yaitu Rumah Sakit Angkatan Laut Halong Ambon, Rumah Sakit Umum Pusat dr. J. Laimena Ambon dan Rumah Sakit Umum Karel Sadsuitubun.
Dijelaskan, penyakit dekompressi adalah penyakit yang terjadi karena perubahan tekanan misalnya pada saat menyelam atau saat naik pesawat terbang.
Sehingga dengan adanya alat Hyperbaric Chamber di Rumah Sakit Umum Karel Sadsuitubun tentu sangat mendukung sector perikanan dan sector pariwisata terutama para turis manca negara yang suka berselancar dan melakukan diving.
"Hyperbaric oksigen terapi ini akan merupakan layanan unggulan bagi RSUKS karena diharapkan dapat memberi peningkatan pendapatan di Rumah Sakit Umum Karel Sadsuitubun yang merupakan Badan Layanan Umum Daerah (BLUD)." imbuhnya.
Sehubungan dengan pandemi Covid-19 saat ini, ia berharap mudah - mudahan dapat kendalikan secara bersama-sama.
"Untuk itu saya mengajak kita semua untuk tetap melaksanakan protocol Kesehatan dengan baik dan benar seperti mamakai masker, mecuci tangan, manjaga jarak, menghindari kerumunan, dan mengurangi mobilitas serta ikut program vaksinasi, semoga dengan demikian pandemi Covid-19 cepat berakhir sehingga ekonomi masyarakat cepat pulih dan sector pariwisata bisa Kembali normal." tungkas Thaher.
"Dan akhirnya atas Ridho ALLAH SWT, Tuhan yang Maha Esa dan dengan mengucapkan Bismilahhiramanirrahim, maka saya meresmkan gedung Hyperbaric Chamber RSUD Karel Sadsurtueun." tutup Bupati.
Turut hadir dalam peresmian itu, Pimpinan DPRD Maluku Tenggara, Forum Komunikasi Pimpinan Daeraah Maluku Tenggara, Sekretaris Daerah Maluku Tenggara, Para Staf Agli Bupti, Para Asisten Setda Maluku Tenggara, Pimpinan OPD, Bapelitbangda, Dinas Pariwisata, Dinas Perikanan, Dinas Kominfo, Perhubungan, ketua perhimpunan dokter spesialis kedokteran kelautan Dr. Adi Riyono, SPKL, kepala Kantor Kementrian Agama Maluku Tenggara, Kepala Dinas Perikanan Kota Tual, Kepala Dinas Pariwisata Kota Tual, Direktur Politeknik Perikanan Negeri Tual, Kepala Pangkalan PSDKP Tual, Kepala Pangkalan PLP Uf Mar, Kepala Kantor Kesehatan Pelabuhan Tual, Direktur PT. Polijaya Medika, Direktur Rajawalu Nusindo Ambon, WWF Ibas dan Kelompok sadar Wisata Kab. Malra.