Sekitar 500 siswa Tangsel Ikrar Anti Narkoba
Minggu, 16 September 2018 | Dilihat: 902 Kali
Tangsel, Skandal
Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) di Tangerang Selatan (Tangsel), melakukan sosialisasi bahaya narkoba bagi peserta didik paket B dan paket C di Graha Widya Bhakti, Puspiptek, sekaligus ikrar sekitar 5.00 siswa antinarkoba, Sabtu 15 September 2018 pagi.
Taryono, selaku Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dindikbud) Tangsel, menyebutkan deklarasi anti narkoba tersebut dalam rangka membentuk anak cerdas, berprestasi, berkarakter, anti narkoba dan antiradikalisme.
"Kami berkomitmen, dalam rangka membangun generasi cerdas berkarakter. Bukan hanya bagi siswa, namun juga untuk ditularkan kepada orang di sekelilingnya," ujarnya.
Sosialisasi ini sebelumnya telah dilakukan ke sekolah-sekolah formal. Namun karena penggunaan narkoba dari berbagai pintu, termasuk sekolah non formal yang menjadi bagian dari Dindikbud, "Maka kami menggandeng BNN Kota Tangsel dalam acara besar tersebut," tandas Taryono.
Taryono berharap,
bersama BNNK pendidikan di Tangsel berjalan dengan kondusif demi menciptakan generasi penerus yang ceras berkarakter dan tentunya anti narkoba.
Dalam sambutannya, Hanafi selaku Ketua Panitia menilai momen ini sangat penting sebagai bekal untuk generasi di masa yang mendatang.
Selain itu, para peserta menerima arahan dari para narasumber sebagai pembelajaran untuk PKBM di Tangsel.
"Ikrar yang harus dilakukan juga sebagai pembelajaran terbaru bagi kita semuanya. Karena masa depan bangsa tergantung dari generasi," ungkapnya.
Sony Gunawan, Kasi Pencegahan Rehabilitasi dan Pemberdayaan Masyarakat BNNK mengungkapkan, potensi penyalahgunaan bisa kapan saja, dimana saja dan siapa saja.
"Kami memberikan pemaparan seberapa penting bahaya narkoba dan antisipasinya," tuturnya.
Dia juga mengajak para siswa ikut serta dalam program Pencegahan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkoba (P4GN) sejak usia dini.
"Jangan pernah mencoba, karena level mencoba yang dapat merubah karakter termasuk sifat dan perilaku seorang anak yang dapat menghancurkan generasi penerus," tambah Sony. (Panji)