Pontianak Skandal
Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Anti Korupsi Indonesia (LAKI) XII berakhir ditutup oleh Walikota Pontianak.
Dalam laporannya, Ketua pantia Martinus, SE. Msi, menyebukan Rakernas dihadiri 150 orang peserta, masing-masing utusan dari DPD, DPC se Indonesia.
"Tahun sebelumnya kita hanya undang Ketua dan Sekretaris DPD, kali ini kita undang Pengurus DPC LAKI se Indonesia yang aktif," ujarnya.
Rakernas Laskar Anti Korupsi (LAKI) berlangsung di Grand Hotel Santika Jl Rahadi Usman Pontianak Kalbar.
Ketua panitia Martinus Beltra SE. Msi mengatakan, Rakernas tersebut berlangsung selama tiga hari tanggal 19/3 - 21/3.
Ditambahkan, Rakernas LAKI merupakan program rutin yang dilaksanakan setiap tahun. Didirikan 2007, saat ini usia LAKI 12 tahun.
Hadir pada pembukaan tersebut Gubernur Kalbar di wakili Inspektorat Sekundus, Sos. MM, Pangdam XII TJPR Tanjung Pura diwakili Waster Kesdam Letkol Achmad Syaiku, S, Ag, M.Pd, sedangkan Polda Kalbar diwakili Irwasda Andi Musa.
Ketua umum Laskar Anti Korupsi Indonesia (Laki) Burhanudin Abdullah mengatakan, tujuan Rakernas untuk menyemangatkan kembali pemberantasan korupsi yang ada di Indonesia.
"Maksudnya bagai mana kita menindak kasus - kasus yang terjadi terkait tindak pidana dapat diberanguskan. Makanya Rakernas Laskar Anti Korupsi (LAKI) harus disepakati bersama" ungkapnya.
Menurut Burhanudin, Rakernas Laskar Anti korupsi tahun ini berbeda dibanding tahun yang lalu ditinjau dari materi dan peserta.
Adapun tema Rakernas tahun ini "Strategi Membangun Kolaborasi Elemen Bangsa Dalam Memberantas Korupsi Untuk Membangun Budaya Integritas".
Pola penanganan tindak pidana korupsi yang ada di Indonesia tentu dalam rangka mambangun Budaya Integritas" ungkap Burhanudin.
Rakernas Laki ini ditutup oleh Walikota Pontianak Ir. Edi Rusdy Kamtono dan sekaligus memberikan kata sambutan, menutupan acara tersebut dihadiri juga Pangdam XII TJPR yang mewakili, Polda Kalbar yang mewakili, Kejati Kalbar yang mewakili, Satpol PP yang mewakili, Forkopimda yang mewakili. ( RH )