Malra, Skandal
Bupati Malra Drs Hi M.Taher Hanubun saat berkunjung ke Ohoi Ewu, Kecamatan Hoat Sorbay - salah satu Ohoi tempat wisata, berdialog dengan siswa SD,SMP di Ohoi Ewu
Tak lama kemudian, Bupati Malra mengajak ngobrol dengan bahasa daerah (Kei) sekaligus minta agar si anak menyanyi satu dua lagu daerah dolo."Nanti bapak kasih hadiah," ujar Bupati.
Tak lama kemudian lagu tersebut mengalun, dibawakan oleh Nona Leonila Sirken Eh, tak sangka sangka, anak itu menangis dan menjerit jerit.
Lagu daerah (kei) yang judulnya Fadad Vil Vil ini sangat merdu, membuat Nona Leonila tambah menjerit. ,Air matanya bercucuran.
Bupati Malra langsung memeluk Leonila Sirken, sambil bertanya kenapa menangis?
Ternyata, Nona Sirken makin menangis. Dia menyebut lagu itu sangat merdu, teringat sama mamanya.
Ketika ditanya, mama kenapa? Kata dia,mama sudah meninggal meninggalkan dirinya dan 4 kakak dan adiknya.
Sirken mengaku duduk di SMP Thresa kelas 1, mau naik kelas 2, hingga membuat orang no 1 Malra ini tak bisa membiarkan anak begitu saja.
"Kita awalnya dari orang kecil baru bisa beranjak naik jadi besar," ungkapnya.
Saat itu dia mengaku tidak tega melihat banjiran air mata kepada anak yang baru berusia 13 tahun saja sudah berpikir betapa sedih hidupnya tanpa mama, alias anak piatu. Dia tinggal bersama ayahnya.
Dengan demikian Bupati Malra saat kembali ke kantor untuk beraktifitas kembal, dengan kasih sayang kepada Nona Leonila Sirken. Dia kembali menghubungi keluarga Nona Sirken agar siswa itu diantar ke kantor Bupati tepat pukul 15,20 WIT.
"Setelah itu saya bersama sama dengan rekan media mengantar Nona Sirken jalan jalan ke Mini market Gota,lalu sambil berjalan tak lama kemudian Nona Sirken bisik sama Bupati bahwa ayahnya mau sepeda.
Tak sampai 1 menit orang no 01 Malra panggil pelayan di market sambil bwrtanya berapa harga sepada itu? Ternyata, Rp 3,5 juta. Selain sepeda ada lagi yang diminta nona Sirken. Semua dibelikan orang no 01.
Setelah itu Nona Sirken dan keluarga mengucapkan ribuan terima kasih kepada Bupati atas Budi yang baik kepadanya, namun doaku semoga Tuhan dan leluhur kei memberkati bapa dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawab demi Nusa dan bangsa,teristimewa tanah kei yang kita cintai ini.
Sirken mengaku cita ciatnya menjadi guru yang baik dan siap mengabdi kepada Nusa dan bangsa. (***)