Komisaris PT. Muba Sarana Tidak Pernah Dilibatkan Dalam Kegiatan.
Kamis, 24 September 2020 | Dilihat: 974 Kali
Skandal Muba
Beredarnya video pendek sang pengacara memproklamirkan diri sebagai pengacara sang direktur BUMD ( 20/09/20)
dengan ucapan : Siapapun yang mencoba mengusik sang direktur akan berhadapan dengan dirinya, karena sang direktur adalah orang baik dan tidak punya salah apapun," ungkap Pengecara.
Dalam video tersebut adanya dugaan pengancaman terhadap awak media dan LSM membuat awak media dan LSM semangkin bersatu dan kompak dengan di buktikan banyak media mempublikasikan hasil tayangan video tersebut sehingga menjadi viral.
Dan awak media tidak hanya memberitakan itu saja bahkan menggali lebih jauh lagi tentang penggunaan uang terhadap perusahaan milik pemerintah daerah Musi Banyuasin tersebut, yang dikatakan sang pengecara direktur orang baik dan tidak mencari uang.
Sehingga puluhan awak media yang bertugas di Muba mendatangi kantor PT.Muba Sarana ( 23/09/20) untuk memintah klarifikasi kepada direktur PT.Muba Sarana M. Daud.
Namun sangat di sayangkan sang direktur PT.Muba Sarana tidak berani menampakkan Batang hitungnya menurut stafnya sedang berada di Palembang, rombongan awak media hanya dapat bertemu dengan komisaris PT.Muba Sarana Drs A. Suandi.
Suandi saat di konfirmasikan hanya menjawab saya tidak dilibatkan dalam kegiatan, bahkan informasi ini saya dapatkan dari media," ungkapnya.
Suandi saat di tanya adakah dirapatkan untuk permintaan perbaikan jalan dari Simpang Mangun jaya - Macang sakti terhadap pihak perusahaan, menurutnya ada dirapatkan pada waktu itu di Pemda yang di pimpin langsung oleh Sekda," jelas Suandi.
Adapun konfirmasi yang diajukan awak media pada PT. Muba Sarana yaitu adanya dugaan oknum direktur PT. Muba Sarana menyunat, atau mengelapkan dana perbaikan jalan dari dua perusahaan senilai Rp 600 juta, namun uang tersebut diduga hanya diserahkan oleh oknum direktur PT. Muba Sarana ke dinas PUPR Sebesar Rp 450 juta, dan sisa Rp 150 juta alasan direktur untuk pembangunan satu unit box colvert di km 9 jalan macang sakti mangun jaya. namun penelusuran kami pihak PT.Wika diminta lagi untuk menyetor dana tambahan senilai Rp 97 juta.
Diduga uang honor pk, siraman, dan kordinasi desa dari pihak perusahaan transportir batu bara PT. Astaka dodol, masuk ke rekenig pribadi direktur muba sarana M. Daut. sebayak tiga kali senilai Rp115 juta.
Uang senilai Rp 115 juta merupakan hasil konfirmasi langsung dikantor Muba Sarana pada Jumat 8 Agustus 2020. Muhammad Daud mengakui adanya transfer ke rekening pribadi miliknya dari Sudarmin atas nama PT Anugerah Palm Abadi (APA) transporter Batubara PT Astaka Dodol yang diperuntukkan untuk pembayaran penyiraman dan gaji PK serta uang koordinasi dilintasan angkutan batubara, bulan mei 2020.
"Iya memang ada masuk Rp 115 juta ke rekening pribadi saya tapi tak tau itu uang apa. Tak ada judul, makanya saya pakai untuk menambah bangun box Culvert di Pal 9,"kata Daud
Adanya dugaan pungli biaya angkutan dipungut Rp 50 ribu per truk. dari bulan Mei sampai Juni diperkirakan hampir seribuan mobil. itu tidak ada payung hukum berupa perda.
Sumua konfirmasi dari awak media tidak dapat di jawab oleh komisaris PT. Muba Sarana dengan alasan tidak di libatkan dalam kegiatan. (***)