Malra, Skandal
Ketua Fraksi Gerindra Willy Lefteuw mengunjungi Susteran Alma Pantai Asuhan ABK Bhakti Luhur di Ohoi Gelanit Kecamatan Kei Kecil kab Malra, siang tadi, 21/5.
Dalam kunjungan tersebut, Ketua Fraksi Gerindra Willy Lefteuw juga menyediakan sembilan bahan pokok sembako dan masker kepada 17 anak pantai asuhan.

Cacat tidak menjadikan keterbatasan. Anak ini pandai memainkan piano
Tiba di pintu gerbang Susteran Alma, rombpngan mendapat sambutan ceria oleh salah satu warga panti asuhan Moses Fofid
Saat tiba, Lefteuw di pintu masuk Susteran Alma Bhakti luhur, Lefteuw disambut Moses yang cacat seumur hidup. Dia bertanya, Bapak mau lagu apa, biar saya menyanyi.
Tanpa disadari, Lefteuw langsung menangis. Air matanya bercucuran, saat Moses memainkan dentingan piano. Suaranya sangat pas, mengaduk-aduk emosional Ketua Fraksi Gerinda DPRD Kab Malra.
Dia langsung mendorong Moses yang sementara duduk di kursi roda langsung
diantar masuk ke dalam ruangan.
Dari 17 anak pantai asuhan ini ada yang tidak memiliki kedua orang tua. Ada juga yang memiliki ayah, tapi tidak memiliki ibu. Begitupun sebaliknya.
Meskipun tidak melihat, ,tapi Moses punya kelebihan mampu bermain orgen. Tangannya begitu lincah memaikan tuts organ.
Ada yang tidak bisa berjalan, tapi selalu di iringi dengan senandung lagu pop maupun rohani. Bahkan juga lagu lagu daerah.
Setelah tiba di dalam ruangan, lefteuw sempat menanyakan kepada anak anak, bahkan petugas Susteran Alma. Dia mempertanyakan di mana ibu suster. Mereka menjawab ibu lagi kluar kota.
Karena ibu suster keluar kota, tak lama kemudian tim Lefteuw membawa sembilan bahan pokok dan masker untuk menyerakan kepada salah satu ibu dan di saksikan langsung oleh 17 anak pantai asuhan Susteran Alma.
Itupun sebelum penyerahan sembako, Moses bersama rekan rekan menyanyi sambil menghibur semua
Lefteuw mengaku tersentuh melihat 17 ansk panti asuhan yang menyanyi sambil menangis tersedu-sedu. Dia tak lupa mempersiapkan 17 buah amplop dan menyerakan satu persatu.
"Sungguh luar biasa, walau tak punya orang tua, bahkan juga yang cacat seumur hidup, mampu melatunkan lagu dengan lembunta..
"Ini yang buat saya tak habis pikir. Mereka dijaga dan dirawat, dijaga dengan baik. Mereka selalu berpakaian rapi, bahkan sangat sopan santun kepada siapa saja," jelasnya.
Lefteuw berharap semoga Tuhan slalu senantiasa memberkati ke 17 anak pantai asuhan Susteran Alma Bhakti Luhur serta juga ibu suster, para perawat, mendapat berkah dari Tuhan. (***)