Simalungun -
TabloidSkandal.
com.
Simalungun. Peredaran Narkoba dan perjudian diduga telah menjadi salah satu penyebab kasus pencurian di wilayah hukum Polsek Perdagangan kerap terjadi. Akibatnya, masyarakat disana menuding kalau kinerja Polsek Perdagangan terkesan lemah dalam menuntaskan permasalahan tersebut.
Menyingkapi dugaan lemahnya Kamtibmas di wilayah hukum Polsek Perdagangan inipun sempat membuat salahsatu tokoh pemuda Kab. Simalungun Provinsi Sumatera Utara (Sumut), Agus Salim Siregar SE angkat bicara. Menurutnya, Bimbingan masyarakat (Bimmas) Polri pada dasarnya merupakan segala kegiatan terencana dan berkesinambungan.
Dalam rangka membina, mendorong, mengarahkan dan menggerakkan masyarakat agar menjadi paham dan taat kepada peraturan perundang-undangan dan norma-norma sosial lainnya, serta berperan aktif dalam menciptakan, memelihara dan meningkatkan ketertiban dan keamanan swakarsa.
Jadi dengan terjalinnya kerjasama atara TNI/Polri dan Masyarakat yang baik, mulai dari pedesaan sampai perkotaan akan aman dan baik, “Kami melihat dikepemimpinan Kapolsek Perdagangan yang saat ini, situasi Kamtibmas kita ini sedikit mengalami penurunan. Sehingga terjadi kekhawatiran bagi masyarakat. Banyak warga yang merasa resah dan khawatir, hal itu terjadi akibat maraknya peredaran Narkoba dan perjudian, kedua hal itu telah mengakibatkan jumlah angka pencurian menjadi bertambah.“ saat ditanya wartawan.
Beberapa bulan terakhir ini, ada beberapa titik terjadinya percobaan dan pencurian di rumah-rumah milik warga yang berada di Kecamatan Perdagangan I, Perdagangan II dan Perdagangan III. Di mana salahsatunya terjadi di rumah anggota DPRD Simalungun, Hendra Sukmana Sinaga.
“Pertanyaannya, kenapa warga malas memberikan laporan resmi kepada pihak kepolisian? Mungkin bisa saja terjadi karena masyarakat sudah kurang percaya“ Untuk menujang kinerja yang maksimal terkhusus yang menyangkut laporan masyarakat, seharusnya Kapolsek Perdagangan, AKP Josia memperkuat Unit Reskrimya. Sebab, Unit Reskrim menjadi garda terdepan sebagai unit penindakan dan proses hukum, apabila Unit Reskrimnya lemah maka penegakan hukum di Polsek Perdagangan akan melemah.
“Beberapa Kapolsek Perdagangan terdahulu memanfaatkan mobil Voorijder milik Polsek untuk digunakan berpatroli setiap dua jam sekali pada malam hari, bunyi sirene mobil itu akan mampu membuat para pelaku pencurian dan pengedar Narkoba mengurungkan niat jahatnya.
Sebab mereka kawatir ada polisi di sekitar mereka. Bagaimana dengan Pendapat Kapolsek Perdagangan ?.
Magdalena Silalahi