Tutup Menu

DPP Media Online dari Pengusaha sampai Aktivis

Kamis, 27 September 2018 | Dilihat: 1108 Kali
    


Jakarta, Skandal

Para Pendiri dan Calon Pengurus Dewan Pertimbangan Pusat (DPP) melakukan pertemuan dan tatap muka, di Ruang Pejambon, Hotel Grand Cempaka, tempat berlangsungnya Musyawarah Nasional (Munas), semalam, 26/9.

​​​​​​

"Ini sekadar silaturahmi sekaligus perkenalan satu sama lain," ujar Ketua Pendiri Rudi Meliala Sembiring kepada para hadirin yang berjumlah sekitar 20-an tersebut.

Rudi berharap dari pertemuan dan saling mengenal masing-masing dapat menjalin hubungan emosional yang kuat, sehingga terjalin visi dan misi yang kuat dalam menjalankan roda organisasi ke depan

"Maklum, Dewan Pendiri ini, wasit yang bisa mensemprit kita kalau offside," jelas Rudi yang disambut geer para hadirin. 

Rudi mempersilahkan Dewan Pendiri berdiri, sekaligus meminta menceritakan asal muasal lahirnya Media Online Indonesia.

Taufiq Rachman dan Lasman Siahaan, Ketua Umum dan Wakil Ketua Umum Ikatan Penulis dan Jurnalis Indonesia (IPJI) didaulat menceritakan "sosok" Media Online Indonesia dan visi misinya.

"IPJI hanyalah inisiator pendirian organisasi para pengusaha media online ini, kita tidak punya hubungan struktural, kecuali emosinal," tutur Taufiq, disusul Lasman Siahaan yang kebagian jatah menjelaskan visi dan misi Media Online Indonesia.

Saat "bercerita" kedua petinggi IPJI tersebut didampingi oleh pendiri lainnya, seperti Rudi Sembiring, Lian Lubis, Erwin Wibisono, Toni Flamengo, Feri, Sinano Esha, Nuhroji, Andi Nirwansyah, Rusdiono dan sebagainya.

4L

Usai Dewan Pendiri, giliran Dewan Pembina dan calon-calon Ketua yang bakal menakhodai DPP Media Online Indonesia usai Munas yang akan digelar hari ini, 27/9.

Dimulai "Profesornya IPJI, Suherman Saji yang tetap konsisten sebagai akademisi, pengajar di Universitas Nasional Jakarta (UNJ), dan rektor Universitas Islam Attahiriyah Jakarta.




Suasana mencair tatkala si cantik Chandra Manggih Rahayu, Ketua Umum UKM dan IKM yang menceritakan latar belakangnya sebagai wiraswasta.

"Arti nama saya ini putri cantik yang membawa kesejahteraan dan kemakmuran," ujarnya yang disambut tepukan tangan. 

Ia berharap sinergisitas organisasi yang diawakinya dengan Media Online Indonesia saling menguntungkan dan memberikan kontribusi positif kepada bangsa.

"Apa pun yang kita lakukan, tanpa adanya media, kita akan zero. Jadi, saya berharap, Media Online Indonesia bisa memberikan perubahan positif dan menumbuhkan entrepreneur," papar perempuan kemayu ini.

Suasana makin mencair, tatkala Yusuf Rizal, Ketua Umum LIRA memasuki ruangan.  Dia terperanjat saat duduk  melihat dua orang sahabatnya yang duduk di depan, Prof Dr Sri Yunanto dan Indra Fahrizal.

"Wah, di sini pula dua sahabat lama ku," ujarnya berdiri. Yusuf yang mengaku halak Mandailing ini terperanjat saat melihat seniornya,Lasman Siahaan yang duduk bersebelahan dengan Suherman Saji.

"Wah, ini juga Abangku di sini pula," ujarnya kecipa-kecipi memeluk Lasman, lalu Prof Sri dan Dr Indra. Begitupun Rudi yang disebutnya adinda.

"Wah, kumpul kita di sini," ulangnya mengumbar senyum dan tawa.

"Ya, kita kan 4L," timpal Lian Lubis.

"Apa itu 4L," tanya Rudi

"Lu Lagi... Lu Lagi," jelas Lian Lubis, yang disambut gerr para peserta.

Maklumlah, mereka yang bakal menduduki jajaran DPP, punya latar belakang berbeda. Selain pebisnis, akademis, juga malang melintang di dunia organisasi. 

Prof Sri Yunarto, selain akademis, juga mendirikan Lembaga Kursus New Concept dan lainnya, hingga menyelesaikan S3-nya.

Begitupun Sidarta Pelawi, tekhnorat dan pernah menjadi orang dekatnya Habibie, juga pebisnis tulen, khususnya di bidang kesehatan

Lalu, ada Sirua Utamawan, aktivis 
di pertambangan dan sedang Nyaleg lewat Gerindra.

"Kayaknya aku yang nomer dua. Lainnya satu semua," jelasnya menyebut Yusuf Rizal yang sudah pindah gerbong.

"Jadi kau merasa dikeroyok," canda Yusuf Rizal yang membuat suasana makin gerr, disusul joke-joke politik lainnya. 

Joseph Hutabarat yang datang pun langsung membuat suasana makin hidup. tatkala maju ke depan mengkritisi Rudi.

"Kau tuh kurang berani," tegasnya kepada Rudi.

"Lho, apanya yang kurang berani Bang," balas Rudi bingung.

"Kau masih bicara siapa nanti yang terpilih? Kau tahu, melihat etos kerjamu yang luar biasa dan mengumpulkan kami di sini, kaulah yang kami tunjuk jadi ketumnya. Nggak berani kau jadi ketum?" urai Joseph dengan dialog medannya.

Peserta pun tanpa dikomando sepakat mengiyakan Joseph, Waketum IPJI yang juga nyaleg lewat Golkar. Dewan Pendiri pun mendaulat Rudi dan Edi Prabowo menukangi Media Online Indonesia ke depan. (,Ian)

Dapatkan Info Teraktual dengan mengikuti Sosial Media TabloidSkandal.com