Bojonegoro – tabloidskandal.com,-
masyarakat desa kaliombo kecamatan Purwosari Kabupaten Bojonegoro mengadu ke gedung Dewan karena mengeluhkan bau menyengat H2S dan suara gemuruh yang keras dari lokasi pengeboran minyak Jambaran Tiung Biru (JTB) Dan keresahan warga tersebut dirasakan sejak bulan juli 2020 hingga sekarang dan kejadian yang dirasakan warga secara tiba-tiba dan membuat panik penduduk dilingkungan sekitar pengeboran.
Menurut perwakilan warga kaliombo kecamatan Purwosari Bojonegoro Juwadi mengeluhkan bahwa apa yang dirasakan warga kaliombo kecamatan Purwosari Bojonegoro kondisi kehidupannnya memprihatinkan sekali karena merasa sering keluar bau yang menyengat dan disertai suara gemuruh yang membuatnya Trauma dalam hidup di daerah pengeboran minyak di wilayah tersebut diatas.
Forum masyarakat jambaran anti pencemaranmenuntut pemerintah untuk meninjau kembali Amdal terkait eksplorasi di Jambaran Tiung Biru, dan masyarakat berharap kepada PEPC untuk segera melakukan langkah-langkah mengatasi keluhan warga yang terdampak, dan apabila pihak PEPC tidak mampu mengatasi pencemaran maka Forum masyarakat dusun jambaran akan menutup atau ditutup, ungkapnya
Kemudian menurut ketua "LBH Akar" Anam Warsito,SH selaku pendamping advokasi forum masyarakat jambaran tiung biru dalam keterangan persnya mengatakan bahwa setiap warga Negara berhak mendapatkan lingkungan hidup yang bersih dan sehat yang diatur dalam undang-undang lingkungan hidup no 62 tahun 2009 ayat 1.
Pihaknya menambahkan bahwa DPRD dalam waktu dekat akan melaksanakan sidak ke lokasi pengeboran Pertamina PEPC yang selanjutnya akan memanggil pihak pertamina untuk dimintai keterangannya terkait dampak yang dikeluhkan oleh masyarakat kaliombo, tegasnya.
Kedatangan Forum masyarakat jambatan tiung biru (JTB) ke gedung DPRD diterima langsung oleh sekretaris Komisi A Miftahul Huda, Rasijan anggota dan Agung Handoyo juga anggota. Dalam sambutannya DPRD dalam waktu dekat akan sidak ke lokasi yang terdampak karena rasa kekhawatiran warga, baik balita dan orang tua semuanya merasakan ketidak nyamanan hidup di sekitar pemukiman pengeboran Pertamina PEPC
(Bond)