Jakarta, Skandal
Caleg DPR RI dari Partai Gerindra nomor urut 7 Dapil 2 DKI, Ir. Basri Kinas Mappaseng melaporkan dugaan praktik jual beli suara di Malaysia ke Bawaslu Jakarta, Jum'at, 5/4.
Dia membawa barang bukti berupa rekaman percakapan telepon, dan screenshot percakapannya dengan salah seorang yang menawarkan jual beli suara di Malaysia yang diterima oleh Subhan Kurnia sebagai
Staff Pusat Pelaporan Pelanggaran Pemilu, Bawaslu RI.
Basri mengaku telah melakukan komunikasi via telepon dan media sosial Whatsapp ke seorang yang berdomisili di Kuala Lumpur. Orang itu menawarkan jasa dapat membeli suara terjamin untuk wilayah Malaysia.
Menurutnya, orang tersebut mengaku dapat
memperoleh suara dalam Pemilu untuk beberapa wilayah di Malaysia dengan biaya sekitar RM 15 sampai RM 25 per suara.
Laporan ini serupa dengan aduan Founder komunitas Foreign Policy Community of Indonesia, Dino Patti Djalal beberapa waktu lalu yang menyampaikan adanya dugaan calo suara ke Bawaslu.
Namun hingga saat ini masih belum mendapatkan tindakan tegas dari Bawaslu. Informasi itu diperoleh saat menjalankan program pengenalan caleg DKI Jakarta 2, yang meliputi Jakarta Pusat, Jakarta Selatan, dan Luar Negeri.
Ditemui di Bawaslu setelah mengajukan laporannya, Basri menyatakan protes terhadap praktik dan potensi
kecurangan, terutama di Dapil Malaysia. Dia berharap agar para calo suara ini
dapat segera ditindaklanjuti dan Pemilu 2019 dapat berjalan sesuai dengan prinsip dasar Pemilu, yaitu jujur, adil dan netral.
Kenetralan ini perlu disoroti mengingat suara luar negeri untuk Dapil DKI Jakarta 2 ini rawan disalahgunakan seperti pernyataan dari Habib Rizieq beberapa hari lalu yang menyatakan bahwa ada
dugaan usaha dari Menteri Luar Negeri, Retno Marsudi untuk mengarahkan masyarakat di Arab Saudi untuk memenangkan pasangan Petahana.
Tim dari BPN Prabowo-Sandi pun memberikan perhatian khusus terhadap masalah ini, utamanya Malaysia karena sebagaimana diketahui bahwa putra dari
Duta Besar Indonesia untuk Malaysia juga ikut dalam pemilihan caleg Dapil DKI Jakarta 2 tersebut.
“Menang atau kalah dalam Pemilu kali ini diharapkan mendapatkan pemimpin atau Caleg yang berkualitas. Bukan dengan cara yang kotor, sehingga negeri ini dipimpin oleh orang-orang yang mempunyai integritas tinggi, mau membangun negeri dan masyarakat yang lebih baik lagi," pungkas
Basri. (fri )