Lombok Utara Skandal
Pertarungan head to head antara petahana Dr. H. Najmul Ahyar, SH, MH., dan Drs.H. Suhardi SH., dalam paket NADI, versus Djohan Sjamsu (mantan Bupati KLU 1) dan Dani Carter dalam paket JODA kian hangat. Masing masing kandidat terus berjuang dalam upaya mendapatkan simpati masyarakat Kabupaten Lombok Utara (KLU).
Pasangan NADI mendapatkan dukungan penuh dari warga desa Jenggala Kecamatan Pemenang dengan menggelar deklarasi dukungannya kepada NADI yang dikukuhkan Dr. H. Najmul Ahyar, SH, MH,. Dihadapan ribuan tim relawan Jenggala yang tergabung dalam Relawan Menggala SI4P Bersatu, dan para partai pendukungnya dilapangan Menggala pada hari Senin 31 Agustus 2020.
Dalam wawancara exclusive di kediamannya sebelum acar digelar Dr. H. Najmul Ahyar, SH, MH,. yang mengaku putra asli desa Menggala sebagai desa kelahirannya tersebut mengaku sangat terharu atas inisiatif yang digagas warga Menggala dengan pembiayaan swadaya untuk menggelar deklarasi tersebut, Senin 31/8.
“Hari ini adalah deklarasi masyarakat Menggala membentuk tim relawan untuk mendukung NADI, Menggala adalah desa kelahiran saya, dan tempat saya dibesarkan, dan tetap tinggal di Jenggala. Saya sangat terharu atas inisiatif yang digagas oleh warga Menggala untuk menggelar deklarasi tim relawan NADI. Mereka berswadaya sendiri bahu membahu untuk membeiayai deklarasi ini. Masyarakat Jenggala ingin membuktikan dan sekaligus sebagai bantahan atas isyu yang menyatakan bahwa masyarakat Jenggala tak satupun mendukung kami “NADI”. Saya sendiri tidak pernah membayangkan kalau mereka sanggup melakukan deklarasi ini tanpa menuntut syarat apapun”, tutur Najmul haru.
Terkait dukungan Partai politik pengusung NADI, Najmul menambahkan bahwa NADI sudah mengantongi B1 KWK dari Demokrat, Nasdem, PAN, Golkar, PPP, dan Hanura. Selain itu Najmul juga mengaku telah menjalin komunikasi dengan Partai Gelora yang merupakan salah satu partai Baru yang bersiap siap bergabung dalam Pemilu mendatang.
Soal isyu pemanfaatan sejumlah SKPD untuk mendukung NADI, Najmul sebagai petahana membantah dengan tegas bahwa dirinya bersama NADI secuilpun tak pernah melakukan penekanan terhadap ASN di KLU untuk mendukungnya, “Saya dalam kapasitas sebagai PNS tentu tidak boleh saya manfaatkan. Boleh dicek atau diselidiki kalau ada SKPD ikut sebagai TIMSES NADI. Persoalan kemungkinan ada diantara mereka mendukung secara pribadi apa salahnya. Sepanjang dalam kegiatan apapun terutama berkaitan dengan perjuangan politik saya tidak pernah melibatkan mereka apalagi sampai melakukan penekanan”, terangnya.
Selain itu Njamul juga mengaku bahwa dirinya tidak pernah mengundang secara khusus masyarakatnya untuk berkunjung kekediamannya dan juga berkum,pul ditempat tempat khusus, namun masyarakat sendiri yang datang tanpa pamrih bahkan menyumbangkan logistic,
“Masyarakat datang sendiri kerumah tanpa pamrih dan dengan inisiatif sendiri termasuk ditempat tempat yang saya kunjungi tidak ada undangan khusus. Bhakan mereka datang dengan membawa logistic sendiri dan menyumbangkannya. Saya sangat tersanjung dan sangat menghargai upaya upaya tersebut. Mereka juga datang tanpa syarat mengunjungi kami disini, dan itulah keaslian kearifan local masyarakat Lombok Utara”, tegasnya. (N3G)