Tutup Menu

PT KMS LEBIH LAYAK DISEBUT PELABUHAN BONGKAR MUAT DAN MAFIA PERUSAHAAN.

Kamis, 28 Maret 2024 | Dilihat: 808 Kali
    
TabloidSkandal.com -- Karimun || Pertemuan Awak Media ini dibilangan Meral kota Dengan mantan pekerja kapal milik pengusaha galangan kapal PT KARIMUN MARINE SHIPYARD (PT KMS) Maret lalu, menambah catatan untuk mengungkap kisah, dibalik Perusahaan galangan kapal tersebut.

“Selain Perusahaan Shipyard, Dia juga memiliki Usaha perkapalan, baik jenis kapal tog boat atau kapal tongkang, dan kapal Kargo, begitu juga ada industri minuman ringan kaleng, serta Toko swalayan” terang Narahubung.

“Sehingga pelabuhan perusahaan galangan kapal tersebut berkaitan dengan perusahaan-perusahaan miliknya, maupun pemanfaatan pelabuhan untuk bongkar muat jasa kapal kargo miliknya.” lanjutnya

Narahubung menjelaskan bahwa, menyangkut pemanfaatan pelabuhan galangan kapal, Kaleng kosong untuk bahan baku industri minuman ringan, kaleng kosong diimpor dari Malaysia, selalu saja disisipkan (seludupkan) barang-barang dalam bentuk packingan atau potongan, Dimana barang potongan tersebut dibongkar pada malam hari, selanjutnya sebagian barang dibongkar atau dilanjutkan pada pagi hari, setelah tim dari Bea cukai turun untuk melakukan pengecekan dan pengawasan.

Di Perusahaan galangan kapal tersebut juga selalu dimanfaatkan untuk bongkar dari kapal ke pelabuhan, seperti Kendaraan alat berat, Truck Kren, dan Kren dalam ukuran besar, dibongkar pada malam hari.

Lebih lanjut narahubung juga mengungkap bahwasannya Didalam perusahaan galangan kapal (PT KMS) tersebut, ada Banker minyak, diduga minyak- minyak tersebut berasal dari minyak seludupan dan minyak curian yang kerap disebut minyak kencing, artinya didalam perusahaan ada perusahaan ilegal lain bercokol didalamnya.

Terkait ada kegiatan bongkar muat produk impor sebagaimana dijelaskan diatas, apakah sudah memenuhi prosedur, kru media ini langsung menanyakan kepada Pihak Kantor Pelayanan dan Pengawasan Bea dan cukai tipe Pabean B Tanjung Balai Karimun.

Sehubungan pada hari itu kantor pelayanan tampak ramai dan sibuk, kru media ini diminta oleh pihak Bea Cukai untuk hadir besok.



Akhirnya kru media meminta no hp atau no Whatsapp (WA), agar sebaiknya wawancara dilakukan lewat pesan Whatsapp dan pegawai Bea cukai cukai meng-aminkan permintaan Media ini, serta memberikan no hp/ WA, sambil berkata no hp/wa adalah no Call center kantor, ujar nya.

Begitu pula Kru media ini, pernah kekantor KSOP kelas 1 Tanjung Balai Karimun, untuk melakukan wawancara, berulang kali melakukan panggilan Whatsapp ingin mempertanyakan terkait aktivitas bongkar muat di Pelabuhan Shipyard sebagaimana dijelaskan diatas, apakah sudah memenuhi peraturan dan perundang Undangan?

Begitu pula wawancara tertulis melalui pesan Whatsapp, namun meskipun aktif, ditelpon berdering, pesan tampak ceklis dua, namun Hingga berita ini diunggah, media ini belum mendapat jawaban, baik dari pihak KSOP maupun pihak Bea cukai Tanjung Balai Karimun.

Abizar Sekretaris Lembaga Kelautan dan Perikanan Indonesia (LKPI) Kabupaten Karimun Berkomentar, terkait Perusahaan Karimun Marine Shipyard (PT KMS) berlokasi di Sei Raya Kecamatan Meral Kabupaten Karimun Kepulauan Riau (Kepri) itu Lebih Layak disebut Mafia Perusahaan, katanya.

Lanjut Abizar, sudah berulang kali saya mengatakan, investor atau pun pengusaha pertama tama membutuhkan lahan strategis untuk mendirikan perusahaannya, setelah dapat lalu mereka menembok pagar keliling, kemudian mereka bangun Pos Penjagaan, Security tegak pada aturan Perusahaan, sehingga Aparat dan Para pejabat juga tidak mudah untuk masuk ke lokasi perusahaan, ungkap Abizar.

Lanjut Abizar lagi, makanya jangan heran kalau didalam perusahaan ada perusahaan, begitu juga kesempatan masuknya barang impor selundupanpun semakin terbuka lebar.

Kenapa semua ini bisa terjadi?
Pertama-tama diakibatkan lemahnya pengawasan dan sistim birokrasi Pemerintah Daerah, mereka selalu menyebut dan melemparkan tanggung jawab kepada Pemerintah Provinsi, Kemudian ada dugaan, para oknum-oknum yang berkaitan didalamnya, terlena dengan adanya hubungan baik dan aliran amplop-amplop kuning, Tegas Abizar menutup Keterangannya.
(Lbn)

Dapatkan Info Teraktual dengan mengikuti Sosial Media TabloidSkandal.com