Kuta, Skandal
Wabah Virus Corona yang sangat berbahaya, selain mengancam nyawa masyarakat juga mengancam kehidupan ekonomi secara menyeluruh, termasuk ekonomi masyarakat Pantai Kuta-Bali yang menggantungkan hidupnya kepada usaha pariwisata.
Pariwisata di Pantai Kuta-Bali lumpuh total, menimbulkan masalah baru, yaitu banyak warga yang kehilangan penghasilan sehingga sangat berat untuk membiayai kehidupan keluarganya.

Dr.Nyoman Budiartha,SE,S.Sos.M.Par
Untuk membantu warganya Desa Adat Kuta, banjar dan pengusaha ikut peduli membantu warga memberikan bantuan berupa; masker, hand sanitizer dan paket sembako yang terdiri dari beras, mie instan, telur ayam dan minyak goreng, walaupun bantuan tersebut belum disalurkan merata kepada yang berhak, masih banyak warga miskin yang belum kebagian, demikian tutur Dr.Nyoman Budiartha,SE,S.sos,M.Par, warga Banjar Pelasa-Kuta-Badung.
Pada saat-saat yang sangat berat ini beberapa pengusaha Bali tergerak hatinya dengan memberikan bantuan sosial kepada warga Kita, sebut saja Jro Dukuh Sumertha (pemilik Restoran Bebek Tepi Sawah), Zaenal Thayeb (pengusaha dan promotor tinju), dll.
Ironisnya bantuan yang diberikan oleh para pengusaha tersebut bisa "tepat sasaran", sehingga bisa membantu warga yang memang memerlukan bantuan tersebut, seperti yang saya dapatkan sekarang, ujar Wayan Purna, warga Kuta.

Jro Dukuh Sumertha, pemilik Restoran Bebek Tepi Sawah
Yang mendapatkan bantuan pengusaha-pengusaha tersebut bukan hanya orang yang memiliki KTP Kuta saja, warga yang tinggal ditempat kos dibawah Rp600ribu/bulan juga diberikan bantuan.
Kita berikan penghargaan yang tinggi kepada para pengusaha dermawan yang telah mau berbagi dengan saudara-saudara kita yang memerlukan bantuan, semoga hal yang sangat baik ini bisa ditiru oleh banjar-banjar lainnya, juga desa adat Kuta, bahkan Pemerintah Daerah agar berlaku adil dan menyeluruh, tanpa kecuali kepada semua warganya, seru Jro Made Supatra Karang, seorang pengusaha dan tokoh masyarakat Bali. (Sonny)