Pontianak, Skandal
Kunjungan Menteri Luar Negeri, Retno LP Marsudi, berkunjung ke Mapolda Kalimantan Barat dengan agenda pertemuan para korban pengantin pesanan. Gubernur Kalimantan Barat Sutarmidji, Wali Kota Singkawang Tjhai Chui Mie. Bupati Sambas, dan kepala dinas terkait yang ada di Bumi Khatulistiwa ini.
Pada kesempatan itu, Kepala Kepolisian Daerah Kalimantan Barat Inspektur Jenderal Polisi Drs Didi Haryono SH MH, menyebut kasus para korban pengantin pesanan harus disadari semua pihak pentingnya menjaga keluarga di antara mereka.
"Ini termasuk transnasional crime. Sehingga penanganannya termasuk extra ordinary crime. Hal ini jadi sangat utama bagi kita," kata Kepala Kepala Kepolisian Daerah Kalimantan Barat Inspektur Jenderal Polisi Drs Didi Haryono SH MH.
Kapolda Kalimantan Barat Inspektur Jenderal Polisi Drs Didi Haryono SH MH menegaskan tidak main-main dengan permasalahan tersebut.
"Nanti akan kita kembangkan lagi terkait kasus - kasus masalah dukcapilnya. Pemalsuan identitas dan sebagainya," ujar Kapolda.
Kapolda menjelaskan, dari 3 tersangka ini korbannya ada 5. Yang sudah berangkat itu 5, dan yang belum berangkat itu 2.
Di tempat yang sama Menteri Luar Negeri, Retno LP Marsudi, menegaskan, bidang diplomatik sudah menyampaikan konsen pada pemerintah Tiongkok, termasuk melakulan pertemuan dengan duta besar Tiongkok, duta besar Indonesia di Tiongkok sudah bertemu, menteri luar negeri Tiongkok untuk menyamakan persepsi bahwa kasus ini dilihat sebagai dugaan tindak pidana TPPO bukan hanya pernikahan biasa.
Menteri Luar Negeri, Retno LP Marsudi, mengaku, sebagai perempuan, sangat miris, melihat kasus ini, karena melibatkan perempuan Indonesia yang menjadi korban. Sebagian mereka masih berusia yang sangat muda. "Satu di antara 7 yang saya temui, berusia 14 tahun," tandasnya.
Menteri Luar Negeri, Retno LP Marsudi berharap, kerja sama yang baik antara semua pihak, terutama yang berada di hulu, Untuk melakukan pencegahan. "Dari pihak kepolisian juga saya minta komitmen yang tinggi untuk membuka dari kejahatan transnasional ini," pintanya.