Makasar, Skandal
Ketar-ketir pengusaha nasional pemenang tender pembangunan jalur kereta api lintas Trans Sulawesi agaknya terjawab. Pasalnya, Direktur Jenderal Perkeretaapian Kemenhub, Zulfikri telah menegaskan bahwa pemerintah akan melanjutkan proyek tersebut. Jalur sepanjang 112 km, kontruksinya rampung 2021
Selama ini sekitar 7 perusahaan telah memenangkan tender dengan kompetitor yang sangat ketat. Tapi entah kenapa perjanjian kontraknya belum terealisasi. Mereka dilanda ketidakpastian 5 bulan lebih.
Dua bulan lalu ada titik cerah, karena para pemenang tender diundang Biro Hukum Kemenhub di Bogor dalam rangka pembahasan draf kontak.
"Tapi sayangnya nggak jelas kelanjutannya", ujar seorang pengusaha pada Skandalcom, minggu 4/8/19
Adanya stattemen Dirjen Zulfikri soal trans Sulawesi, lanjut pengusaha tadi, tentu saja meniupkan angin segar. " Semoga saja tidak kembali masuk angin", pungkasnya
Rampung 2021
Sebagaimana diketahui, Jumat (2/8/19) Dirjen Zulfikri di kantornya menegaskan, pemerintah membangun 112 km jalur Kereta Trans Sulawesi, dengan target rampung konstruksinya pada tahun 2021. Dalam waktu dekat, Parepare ke Maros sepanjang 60 km akan dibangun.
Dia mengakui saat ini masih ada kendala dalam pembebasan lahan untuk 112 km Kereta Trans Sulawesi tersebut.
Zulfikri mengatakan untuk jalur Barru-Palanro akan selesai pada tahun ini sepanjang 44 km.
"Makassar-Parepare masih terus dibangun.Barru Palanro 44 km sudah terbangun," tutur Zulfikri.
Sebelumnya, pada tahun 2018 memang pengerjaan rel kereta Makassar-Parepare difokuskan pada segmen Barru-Palanro, atau sekitar 30% dari total pengerjaan rel kereta Makassar-Parepare.
Pertemuan Bogor dengan biro hukum. Foto Dok Kemenhub
Investigasi Skandalcom di lapangan, tahun 2015 hingga 2016 lalu, Ditjen KA membangun jalur kereta sepanjang 16 km, 3 jembatan kereta, 1 buah flyover dan beberapa perlintasan tak sebidang berupa underpass/box culvert.
Pada tahun 2017 hingga 2018, segmen Barru-Palanro dilanjutkan ditargetkan selesai pada 2018, sehingga total rel yang terpasang hingga tahun 2018 sepanjang 44 km. Namun ternyata rute ini baru bisa dioperasikan pada akhir 2019.
Padahal sebelumnya Kemenhub menargetkan untuk menyelesaikan pembangunan jalur KA pada segmen Barru-Mandai sepanjang 62,95 km dan membangun 8 stasiun baru pada lintas tersebut (Christy/Andi San)