Jakarta, Skandal
Menyambut Tahun Baru 2019, Masjid Al Mu'awannah di kawasan Komplek Sekretariat Negara (Sekneg), Cempaka Putih Barat, Jakarta Pusat, menggelar Maulid Nabi, Minggu malam, 31/12.
Acara Maulid Nabi tersebut dihadiri oleh jamaah Masjid Al Mu'awannah, para ibu yang tergabung di Majlis Ta'lim Jami Al Mu'awannah, Ketua RW 12, ustadz Lukman Hakim, ustadz Mustofa, ustadz Zamroni Hasan, ustadz Misbah sebagai Ketua Panitia Pelaksana.
Dalam Thausyiahnya, ustadz Kamaludin SAg, menilai pergantian tahun bertambahnya usia, sekaligus mendekati ajal untuk kembali ke Sang Pencipta.
"Sementara usia ummat nabi antara 60-70 tahun," ujar ustadz Kamaluddin.
Jadi, lanjutnya, pergantian tahun seyogianya jadi arena bermuhassabah (intropeksi duri), terutama mereka yang sudah menginjak usia 60-an.
Namun, menurut dia, batasan itu tidak hanya berlaku bagi mereka yang sepuh maupun manula. "Yang muda pun tetap akan menjemput ajal," jelas ustadz asli Betawi Rawasari ini, seraya menyebut Al Qur'an, sesuatu yang bernyawa itu akan mati.
"Kematian itu tidak mengenal status sosial. Kaya, miskin, pejabat, pengemis, yang berani mati, takut mati, semua akan mati. Jadi apa yang perlu disombongkan? Semua akan ditinggalkan kecuali amal ibadah," tutur alumnus IAIN Syarif Hidayatullah, Ciputat ini.
Karena itu, ustadz bertubuh gempal ini, mengajak para hadirin di pertambahan tahun ini terus meningkatkan amal ibadah, sholat, ikhlas, berserah diri, sedekah dan sebagainya.
"Itulah tiket menuju surga yang didambakan setiap ummatnya rasul," ujarnya.
Tapi ingin saja, tanpa tindakan amal ibadah, akan percuma saja. "Jadi harus ada tindakan mengerjakan semua perintah Allah," ujar ustadz Kamaluddin.
Dia mengutip syair penyanyi Mesir yang menyebutkan usia dibagi dua. Pertama usia badan, akan selesai jika Malaikat Izroil datang menjemput, sesuai takdir manusia dalam kandungan empat bulan.
"Sedangkan usia yang tidak terbatas adalah amal ibadah. Makanya, meski orang itu sudah meninggal, amal ibadahnya semasa hidup tidak pernah terputus," jelas lulusan Bahasa Arab ini.
Dia berharap, adanya Maulid Nabi yang mengambil tema Dengan Maulid Nabi Muhammad SAW, dapat meningkatkan ketakwaan ummat Islam, khususnya para jamaah Masjid Al Mu'amannah.
"Semoga kita terus Istiqomah dan Khusnul Khotimah saat ajal menjemput," pintanya yang disambut amin para hadirin.
Sementara ustadz Misbah, Ketua Panitia, menyebutkan maulid nabi dilakukan bertepatan tahun baru untuk mengajak kaula muda untuk menyikapi tahun baru secara positif, sekaligus menghindari perilaku negatif.
"Alhamdulillah, dengan segala kekurangannya, maulid ini dapat terselenggara, kendati persiapannya hanya enam hari," jelas ustadz Misbah.
Maulid yang dihadiri sekitar 250 undangan ini ditutup dengan doa bersama yang dipimpin ustadz Mustofa. (Gilang)