Malra, Skandal
Keluarga besar Ohoirenan Wurlorhernar menggelar pertemuan di Aula Anugera yang dipimpin langsung oleh pejabat desa Ohoirenan Ir Nicko Ubro M.Si.Mereka membentuk panitia persiapan pelantikan Kepala Desa Ohoirenan.
Pertemuan tersebut dihadiri oleh Camat Kei Besar Selatan J. Hukubun dan salah satu anggota DPRD Kabupaten Malra Brian Ubra S.Sos, putra Wurlorhernar dan warga masyarakat Ohoirenan yang ada di kota Tual dan Malra. Pertemuan itu dihadiri sekitar 150 orang.
Camat Kei Besar Selatan juga turut serta mendukung program persiapan pelantikan kepala Desa definitif, Yulius Rahallus, 12 Oktober 2019, masa bakti 2019/2025..
Ubro berharap agar kesatuan dan persatuan jalinan kasih persekutuan anak cucu, cece Wurlorhernar ini terus ditingkatkan.
Menurut Ubro, dari 192 ohoi ini salah satu proses kepala desa definitif tercepat adalah Ohoirenan.
"Apapun terjadi tanggal 12 oktober 2019 ini harus dilantik Yulius Rahallus sebagai Kepala Desa definitif dan akan di hadiri oleh Bupati dan Wakil Bupati serta para undangan lain. Pelantikan akan di laksanakan di pusat Woma Elhernar," tutur Ubro.
Posesi pelantikan dengan sebuah ciri khas adat budaya Kei, yaitu Wear Ske atau tarik tali yang akan mengumpulkan berbagai ikan di laut.
"Dengan tradisi budaya Wear Skr(tarik tali) hutan sekitar 1000 meter, setelah itu dihiasi dengan daun kelapa putih. Itupun harus lewat proses adat," papar Ubro.
Jadi, bila menceritakan tentang tarik tali atau Wear Ske, bukan asal buat, langsung lepas baru tarik. Tapi lewat prosesi adat. "Karena kami setiap tahun buat dan ini sudah jadi tradisi budaya kami, orang Ohoirenan," tambahnya.
walaupun itu khas budaya orang Kei, namun faktanya yang sering membuat tarik tali atau Wear Ske ini cuma di wilayah Kei Besar Timur yang setiap saat terus dilakukan. (MI)