Palu, Skandal
Penanganan bencana Gempa dan Tsunami di Sulawesi Tengah (Sulteng) itu terus dilakukan pemerintah daerah (pemda) dan pusat, serta lembaga kemanusiaan lainnya.
Berbagai gerakan dan bantuan kemanusiaan telah dilakukan, seperti penyaluran logistik, evakuasi jenasah serta pendirian tenda-tenda pengungsi.

Namun, dua minggu lebih sudah penanganan dampak bencana yang maha dasyat di Sulteng itu belum juga menunjukan hasil yang signipikan.
Ribuan pengungsi masih terlantar di tenda-tenda pengungsian. Mereka terdiri dari korban yang rumahnya hilang ditelan bumi, rusak berat dan ringan. Dan entah sampai kapan mereka didera panas dan hujan, siang dan malam di tenda pengungsian itu.
Melihat kenyataan ini, bendahara umum DPP Partai Nasdem, Ahmad Ali pun mengambil langkah sigap.
Dikatakan, dua minggu ini merupakan fase penyaluran logistik lanjutan, dan penyiapan hunian sementara pada sebelum rekonstruksi bangunan rumah para korban.
"Saya berharap difase (tahapan, red) ini pemda dan seluruh elemen terus bahu membahu menyelamatkan dan menolong masyarakat dalam tanggap bencana ini" ujar mantan ketua Ketua Nasdem Sulteng itu, minggu 14 oktober 2018.
Dan karena itulah kemudian pihak Ahmad Ali lantas berinisiatif gerakan semua jaringan partai di palu untuk menanggulangi korban bencana Gempa dan Tsunami di tiga daerah kota Palu, kabupaten Donggala dan Sigi itu.
"Jadi, dari kita nanti akan didatangkan 260 tenda regu untuk 15 orang, dan 60 tenda peleton untuk 40 orang " terang Ahmad Ali.
Dari 260 tenda itu nantinya, kata dia, insa allah dapat menampung 5.400 orang pengungsi, meski jumlah itu masih jauh dari kebutuhan pengungsi yang jumlahnya puluhan ribu itu.
"Kami juga berharap mendapatkan data akurat tentang data pengungsi yang rumahnya hancur, dan pengungsi karena trauma" ungkapnya.
Yang pasti, teragedi Gempa 7,4 SR dan Tsunami pada 28 September 2018 yang sudah menelan korban meninggal sekitar 1.900 san jiwa itu telah mesisakan trauma yang amat sangat bagi ribuan manusia di palu, donggala dan sigi.
Buktinya, hingga kini masih sangat banyak masyarat takut masuk rumah, apa lagi, meski skalanya kecil, getaran gempa masih saja terus terjadi, siang dan malam.
Ditanya sudah berapa banyak logistik sudah disalurkan jaringan Nasdem, Ahmad Ali mengatakan lebih 50 truk.
"Sebenarnya, dengan besaran logistik di sulteng hari ini, kalau dikelola dengan baik, jumlah ini sudah bisa dikatakan lebih dari cukup"ujarnya.
Dikatakan, kita saja, walau jumlah logistiknya cuma sedikit, tapi kita sudah menjangkau hampir semua daerah pengungsian.
"Termasuk di daerah terjauh Desa Kulawi, dan diujung kampung di Kabupaten Donggala" tutup Ahmad Ali. (*)