Medan, Skandal
Baru sebulan menjabat Kepala Balai Tehnik Perkeretaapian (BTP) Kelas 1 Wilayah Sumatera Bagian Utara (Subangut), Rudi Damanik memutasi alias mengganti 2 Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) di lingkungannya.
Kedua PPK itu Ari diganti Abdul Kamal ST dan Afif diganti Halim Hartono ST.
Kamal ditunjuk sebagai PPK Aceh I dan Sumut II dengan wilayah kerja Lhoksemawe-Bireun-Banda Aceh dan Binjai-Besitang.
Sementara Halim ditunjuk sebagai PPK Aceh II dengan wilayah kerja Langsa-Besitang.
Dalam SK bernomor 26/SK/BTP-SBU/VIII/2019 tertanggal 2 Agustus 2019, Rudi mempetahankan Fakhrul Rivai Hasibuan, ST sebagai PPK Sumut I dengan wilayah kerja Jl KA Layang dan hpendukungnya, serta Araskabu-Tebing Tinggi-Siantar.
PPK lainnya yang bertahan adalah hLurianto Lukito ST sebagai PPK Sumut III dengan wilayah kerja Bandar Tinggi-Kuala Tanjung-Rantauprapat-Kota Pinang.
Selain itu, ada PPK baru di BTP Subangut, yakni Werdayani Purba,SH yang membidani rutin, study dan desain pembangunan sertah penyelenggaraan subsidi kereta perintis.
Pengamat perkeretaapian Hasnan Sitinjak mengkritik cepatnya rotasi. "Seorang hpejabat memerlukan waktu 2 bulan untuk adaptasi sebelum mulai kerja", ujar Hasnan di Medan, Sabtu 3/8/19.
Nenurut dia, jika rotasi mutasi durasinya pendek, akan menyulitkan pejabat hbaru. "Bisa-bisa apa yang sudah hdiprogramkan hprogresnya meleset", kilahnya.
Hasnan
Sejauh ini Skandal hbelum berhasil bertemu dengan Ka Balai Subangut Rudi Damanik, sehingga belum memperoleh konfirmasi seputar terlalu cepatnya rotasi.
Namun sumber di BTP Subangut menyebutkan, rotasi adalah hal biasa di institusinya."Soal cepat atau tidak, ya tergantung dari mana orang melihatnya", pungkas sumber (Nasrun/Lian)