Maluku, Skandal
Raja Sohuwe A.Marayate menilai tradisi budaya Pela Negeri Sohuwe dan Negeri Lumapelu sudah ada sejak leluhur. "Jadi tentu setiap 5 tahunan di wajibkan melakukan pesta," tandasnya
Marayate menguraikan, dalam aksi pesta Pela antara kedua raja ini untuk lebih memperkuat persaudaraan dan menghindari hal hal negetif.
"Karena sejak dari leluhur kami tidak perna ada benturan antara negeri Sohuwe dan Lumahpelu," ungkapnya.
Menurut Marayate, panas Pela Negeri Lumapela dan Sohuwe dengan kesakraian ritual panas Pela yang digelar lima tajunan oleh Negeri Lumapelu dan Negeri Sohuwe di rayakan kemarin 15/07.
Menurut Marayate puncak panas Pela antara dua (2) negeri digelar panas Pela 2 Basudara dipusatkan di Balai Negeri Lumapelu Kecamatan Taniwel Timur Kabupaten Seram Bagian Barat.
Sementara Raja Negeri Lumapelu F.Elake mengatakan tradisi budaya yang sudah tertanam sejak leluhur ini harus tingkatkan.
"Salah satu di antara 34 propinsi di RI yang kuat dengan tradisi budaya adalah Provinsi Maluku," tandas F. Elake, seraya menyebut harus membuat yang terbaik untuk generasi mendatang.
Elake juga bangga atas kebersamaan yang di bangun selama ini tidak pernah ada bentrok atau benturan antara kedua negeri tercinta itu.
"Jadi kedatangan Pela Sohuwe ini tentu kami sambut dengan baik, dengan di
Kele Pela Lumapelu dengan mempergunakan tali rotan," tuturnya
"Setelah itu kami semua beramai ramai menuju ke balai pertemuan yang di mana ritual Panas Pela di gelar," ungkapnxa. (M.1)