Malra, Skandal
Sekitar 20 rumah di Desa Ohoirenan, Pulau Kei Besar mengalami rusak akibat diterjang puting beliung tadi siang, sekitar pukul 13. WIB, 5/4.
Kerusakan itu rata-rata asbes yang menjadi atap rumah lepas, terbang dihempas puting beliung. Bahkan diinding tembok rumah retak, hingga ada yang ambruk.
Sampai berita ini diturunkan, belum diketahui apakah ada korban maupun mengalami luka-luka. Begitupun perkiraan kerugian yang ditimbulkan puting beliung tersebut.
"Kami kecewa saja, kok belum ada satupun pihak Pemda menemui kami di lokasi, ataupun pihak BNBP," tutur seorang warga.
Dia menyebut warga beberapa kali menghubungi Bupati Maluku Tenggara (Malra) yang hanya inbox. Sedangkan BNPB selularnya tidak aktif.
"Tapi, jika ada musibah di daerah lain, Pemkab langsung turun ke lokasi," tambah warga dengan mimik kesal. Padahal Desa Ohoirenan termasuk wilayah Kabupaten Maluku Tenggara.
"Apa kami bukan bagian dari Maluku Tenggara, sehingga dicuekin oleh Pemkab," tanya beberapa warga.
Karena itu, warga mengharapkan uluran tangan kepada Pemerintah Pusat maupun Pemprov Maluku. Mereka juga menilai Pemkab Malra tebang pilih.

"Bisa saja daratan KPU Besar dan teristimewa Ohoirenan bukan masuk wilayah Kabupaten Malra. Sebab sejak siang hingga menjelang sore, Pemkab tidak respon untuk turun menyaksikan puluhan rumah yang rusak berat," tutur warga.
Mereka mengingatkan Bupati terpilih menjadi orang nomer satu di Malra berkat adanya warga. "Tanpa warga, apa mungkin Bupati terpilih," tambah warga.
"Jadi jangan main tebang pilih kasih. Kami juga warga masyarakat kabupaten Malra, bukan warga asing," tutur warga, sekali mengharapkan kepedulian bupati hanya kepada warga yang dekat.
"Sedangkan yang jau macam kami diabaikan," tutur warga kompak. (MI)