Pemda Malra Lanjutkan Penyemprotan Disinfektan
Selasa, 24 Maret 2020 | Dilihat: 510 Kali
Malra, Skandal
Pemerintah Daerah Kabupaten Maluku Tenggara melalui Satuan Gugus Tugas (Satagas) penanganan percepatan Corona Virus (Covid) kembali melanjutkan penyemprotan disinfekatan pada fasilitas pemerintah maupun fasilitas publik di wilayah tersebut.
Mochtar Ingratubun Ketua Gudus Tugas dalam keterangan persnya di posko dan media center info Covid 19 di Kantor Bupati Malra (selasa) menyampaikan, dalam rangka upaya mencegah Covid 19 di daerah ini, kita lanjutkan penyemprotan disinfektan.
"Setalah kita awali penyemprotan disinfektan kemarin di area kantor bupati dan rumah dinas bupati malamnya, hari ini kita lanjutkan penyemprotan disinfektan pada perkantoran Pemkab Malra, pasar Langgur, pelabuhan rakyat Watdek", terang Mochtar.
Lanjut Mochtar, setelah itu tim satgas akan menyebar dan melanjutkan penyemprotan di sarana peribadatan baik Gereja maupun Masjid.
Penyemprotan disinfektan ini sendiri selain satgas milik Penda juga dilibatkan personil TNI maupun Polri yang dibagi dalam tiga kelompok, dimana satu kelompok terdiri dari 10 personil, beber Mochtar.
Dikesempatan yang sama, gugus tugas covid 19 Malra mengklarifikasi terkait informasi yang meresahkan masyarakat terkait akan ditutupnya pasar Langgur selema tiga hari sebagai dampak mengantisipasi Covid 19.
Mochtar menegaskan bahwa informasi penutupan pasar itu sama sekali tidak benar, dan aktifitasnya tetap berjalan sebagaimana hari-hari normal.
Oleh karena itu, saya menghimbau agar masyarakat tidak mudah percaya akan informasi-informasi yan beredar diwilayah tersebut, informasi yang benar dan terpercaya adalah apa yang disampaikan oleh Penda melalui tim gugus tugas covid 19 Malra.
Sementara itu, Sekertaris tim Gugus Tugas dr Katrinje Notanubun dalam keterangan pers tersebut menambahkan, sudah ada 11 posko di Malra dan hari ini ada ditambah satu posko di Kantor Bupati yakni media center info covid 19.
"Posko-posko ini sendiri dapat dimanfaatkan masyarakat melaporkan dan memeriksa kesehatan jika ada gejala-gejala covid 19 pada masyarakat", ujarnya.
Selain 12 posko tersebut, kita juga punya 18 puskesmas dan dua rumah sakit yang siap untuk penanganan dan pecegahan covid 19 di daerah ini.
Diakui, pada 12 posko yang ada, hanya pada 3 posko yang tersedia alat pengukur suhu (thermos scanner) hal ini karena keterbatasan, dan karena keterbatasan petugas medis juga maka dapat langsung menghubungi call center masing-masing posko.
Ia juga mengakui ada kejadian dimana posko yang terdapat di Bandara Karel Sadsuitubun sempat kecolongan kemarin dimana penumpang yang tiba dengan pesawat tidak sempat diperiksa kesehatannya (suhu tubuh).
"Kemarin kami kecolongan dan kami mohon maaf atas itu, karena petugas terlambat datang karena jadwal masuk pesawat masuk lebih cepat dari biasanya, dan kami sudah tindak lanjuti agad koordinasi dapat terbangun dengan baik dengan pihak bandara", tuturnya.
Mengantisipasi covid 19 di daerah ini juga, kita hari ini juga sudah menjemput satu warga untuk diperiksa kesehatannya, dan kita akan menetapkan status warga tersebut setelah ada bukti-bukti pemeriksaannya, tutup dr Katrinje.