Malra.Skandal
Jembatan Gantung Faer yang menghubungkan Dusun Faer dengan Kabupaten Maluku Tenggara Selasa 14/01/2020 Ambruk. Padahal jembatan tersebut masih dalam pekerjaan.
CV.Keramik Jaya A.Rentanubun pun kepada awak media di lokasi proyek mengatakan bahwa ambruknya jembatan ini karena lantaran waerope dan slang utama yang di gunakan pendek, menyebabkan jatuhnya jembatan Gantung Faer ini.
Menurut Rentanubun, karena masih menunggu waerope yang lagi dipesan, sehingga menggunakan slang untuk sementara agar pekerjaan bisa dapat berjalan.
Apakah ini merupakan kelalaian? Rentanubun mengakui, ini merupakan sebuah kelalaian. Mereka ingin cepat karena di kejar waktu
"Jadi kalau mau di bilang kelalaian, maka ini juga kelalaian,karena yang seharusnya dipasang namun tidak di pasang," ungkapnya.
Dijelaskan, hanya tinggal satu bagian pada struktur jembatan yang akan tersambung, namun waeropenya pendek,sehingga menunggu penggantinya yang rencananya akan tiba dengan kapal KM tidar besok.
Selain itu, jembatan gantung ini saat di terpa ikut bergoyang sehingga terjadi gesekan dan menyebabkan putus slang. Apalagi di musim barat seperti saat ini.
Rentanubun juga menunturkan untuk mengangkat kembali badan jembatan yang berada di laut, menggunakan drum sehingga tidak tenggelam.
"Setelah mengembang kami akan menariknya dan saat waeropenya datang, kita sudah bisa tarik slang utamanya,setelah itu kita gunakan takel untuk menarik rangkanya kembali naik dan pasang pada penggantungnya," tuturnya.
Rentanubun mengatakan, paling lambat dua minggu proses pekerjaan jembatan gantung akan dilaksanakan
Proyek pembangunan jembatan gantung penghubung Dusun Faer dan Jab Malra ini bersumber dari Anggaran Pendapatan Belanja Negara(APBN) sebesar Rp. 6,285,097,000,00 dengan no kontak Hk.02,03,/Bb.16/49876763,1/APBN/2019 waktu pelaksanaan kerja 203 hari kelender. (***)