Konawe, Skandal
DanDim 1417/ Kendari (KDI) Letkol. Cpn. Fajar Lutvi Haris Wijaya, bersama tim gabungan tanggap darurat bencana banjir dan tanah longsor serta jajarannya turut melaksanakan Drop Logistik melalui udara,di wilayah desa terisolir di Kabupaten Konawe Provinsi Sulawesi Tenggara.(18/06/2019).
Dengan menggunakan dua Pesawat Helikopter Jenis Bel 412 milik Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Pusat dan milik TNI AD Raider 700 Makassar dibantu Skadron-11/Serbu Semarang, pendropan logistik dilakukan via udara selama tiga hari nantinya.
Sesuai arahan Letnan Jenderal TNI Doni Monardo, Kepala BNPB Pusat dan Pangdam XIV HSN Mayjend TNI Surawahadi, Dandim Letkol Fajar mengungkapkan bantuan ini merupakan salah satu wujud komitmen TNI bersama rakyat dalam membantu korban bencana di wilayah yang dipimpinnya.
"Jadi ini adalah bentuk dari komitmen TNI untuk selalu bersama sama rakyat dan memberikan bantuan secara utuh kepada masyarakat yang terdampak banjir, baik di Konawe Utara maupun yang berada di Konawe," ujar Dandim Fajar Wijaya ,saat melaksankan persiapan drop logistik di lapangan Monapa Kabupaten Konawe Propinsi Sulawesi Tenggara.(18/06/2019).
Melalui operasi tanggap darurat tersebut sesuai arahan BNPB pusat dan pangdam X1V HSN, Fajar Wijaya telah merampungkan beberapa bantuannya, khususnya bencana terparah yang berada di Konawe dan Konawe Utara.
“Alhamduliullah operasi penerbangan kita sudah 90 persen berhasil kita laksanakan di kabupaten Konawe. Makanya perintah terakhir dari Kepala PNBP dan juga perintah dari bapak Pangdam, kami kemudian membantu msyarakat Konawe yang masih terdapat beberapa daerah yang terpencil seperti Latoma," tuturnya.
Selain bencana yang ada di Konawe Utara, masih ada empat wilayah Konawe yang sampai saat ini juga masih terisolir dan sulit dijangkau oleh kendaraan.
“Rencana kegiatan operasi kita pada hari ini ada empat daerah yang akan kita sasar," tambahnya.
Pertama Latoma, kedua Wanggeduku, ketiga Pondidaha dan terakhir Routa.
"Itu yang kemudian menjadi daerah daerah terisolir yang kemudian sulit untuk di jangkau," terangnya
Menurutnya, semua akan membawa logistik, beberapa kebutuhan medis serta obat obatan. "Nanti kita liat di lapangan apa yang di butuhkan oleh masyarakat. Insya Allah apabila cuaca masih bagus, dua tiga hari ke depan operasi ini bisa kita laksanakan dengan baik dan bisa selesai," ungkap Dandim.
Meski beberapa wilayah terdampak banjir sedang dalam masa pemulihan namun hingga saat ini beberapa zona lainnya masih terkepung banjir. Korban masih membutuhkan penebalan logistik hingga pasca banjir nantinya, terlebih bencana di Konawe dan Konawe Utara.
‘Setelah itu kita akan kembali lagi ke Konawe Utara untuk membantu sisa sisa yang masih belum selesai di sana. Masih ada beberapa tempat yang perlu penebalan logistik. Semuanya sudah terjangkau, tapi hanya tinggal perlu penebalan logistik," tuturnya.
Di Konawe ini masih banyak tempat yang masih belum bisa dijangkau, karena aksesnya begitu sulit.
"Makanya kita datang ke sini untuk membantu. Nanti kita akan bekerjasama dengan BPPD yang di sini. Lalu teman teman dari kepolisian. Alhamdulillah Pak Kejari juga mendukung kita. Semua stekholder saya liat semuanya membantu di sini. Ini merupakan wujud dari kepedulian kita untuk membantu sesama. Mudah mudahan banjir ini dapat segera surut dan msyarakat dapat melaksanakan aktifitasnya secara normal kembali," tuturnya penuh harap (Rina)