Jakarta, Skandal
Bagi masyarakat Jakarta, Pasar Kenari sudah melekat sebagai icon pusat penjualan peralatan listrik dan alat petukangan terbesar di DKI. Bahkan konon sampai ke Asia Tenggara.
Seiring dengan perkembangan jaman dan guna menunjang program Pemrov cq Gubernur Anis dalam hal kebutuhan buku-buku berkualitas untuk dunia pendidikan, di Jakarta belum ada yang namanya pasar buku. Ibarat kata pepatah gayung bersambut, Perumda Pasar Jaya memilih Pasar Kenari . Maklum sejak dulu kawasan sekitar Senen, Kwitang dan Kramat Raya terkenal sebagai perdagangan buku-buku di pinggir jalan atau kaki lima.
Sedangkan letak Pasar Kenari di Jalan Salemba Raya, pilihan yang tepat untuk dijadikan Pasar Buku.
Alhasil April 2019, Gubernur Anis meresmikan pembukaan Pasar Buku Kenari, ditambah dengan pelbagai aktivitas.
Antara lain, gedung megah berlantai 4, eskalator, alat pendingin ruangan (AC ), Perbankan ( ATM ), Gerai Kopi bertahap internasional ( the becoolen ), lahan parkir yang luas aman dan nyaman .
Sitompul pedagang buku yang menempati salah satu kios mengaku senang berjualan di Kenari.
"Sebelumnya saya dan teman-teman berdagang buku di kawasan Senen dan sekitarnya. Kini bergabung di Pasar Kenari. Kami apresiasi pada Perumda Pasar Jaya karena sudah disediakan segala fasilitas meskipun belum sesuai dengan harapan kami," tuturnya.
Buku-buku yang dijual Sitompul dan kawan-kawannya lengkap, mulai dari buku pendidkan untuk tingkat SD ,SMP ,SLTA, perguruan tinggi ( mahasiswa ) dan buku-buku umum.
"Saya menghimbau masyarakat Jakarta dan sekitarnya ,adik2 pelajar dan mahasiwa dan kalangan cendikiawan ayo datang dan belanja buku di Pasar Kenari. Harga terjangkau dan murah," pintanya penuh harap.
Manager Pemasaran Perumda Pasar Jaya, Gatra Vaganza memaparkan guna meramaikan pasar buku kenari berbagai kegiatan dan event akan digelar setiap bulan agar aktivitas pasar ramai pengunjung seperti yang sudah dilakukan sebelumnya: promosi wisata buka dan back to school ( fauzi )