Mataram Skandal
Opini pasangan Lukman Wildan dengan Icon “MADANI” sebagai Balon Wali/Wawali Kota Mataram terus bergulir bagaikan bola salju. Meskipun pasangan ini diketahui pemain baru di jajaran politisi Kota Mataram, namun animo masyarakat terhadap pasangan “MADANI” tak kalah dibandingkan dengan pasangan Balon lainnya.
Pasangan “MADANI” terus melangkah meskipun baru mulai melakukan persiapan. Keseriusan pasangan tersebut untuk menghibahkan diri untuk masyarakat Kota Mataram dibuktikan dengan pendaftarannya sebagai kandidat Balon Wali/Wawali Kota Mataram di DPD Partai Nasdem Kota Mataram yang langsung diserahkan kepada Ketua Bapilu DPW Nasdem NTB Ardani Zulfikar, SH., pada hari Kamis pagi tanggal 11 Juni 2020 yang diiringi sejumlah timnyan hingga penandatanganan dan penyerahan berkas selesai sebagai tanda syah mendaftarkan dirinya sebagai peserta Pilkada Balon Wali/Wawali Kota Mataram periode 2020-2025.
Ketua Bapilu DPW Partai Nasdem NTB Ardani Zulfikar, SH., usai pelepasan kedua pasangan “MADANI” tersebut, kepada media menjelaskan bahwa, sudah 9 kandidat BalonWalikota Mataram datang mendaftar secara sendiri sendiri, Namun hanya satu saja kandidat yang masih intens komunikasi.
“Dinamika politik Kota Mataram saat ini memang cukup tinggi, berdasarkan data yang kami terima ada 9 balon yang sudah melakukan pendaftaran di Partai Nasdem hingga saat ini”, ujarnya.
Menurutnya pendaftaran kandidat Balon Wali/Wawali Kota Mataram melalui DPD Nasdem Kota Mataram sudah selesai, tahapan saat ini ada di DPW Nasdem NTB dan sedang dilakukan ferifikasi yang selanjutnya akan di plenokan di DPW Nasdem NTB dan DPD Nasdem Mataram sudah merekomendasikan 3 pasangan Balon.
“Yang sudah direkom oleh DPD hanya 3 kandidat dan kewenangan DPW menmbah 2 hingga menjadi maksimal 5, selanju]tnya itu yang akan melalui pleno , Yang direkom DPD pun masih fleksibel semua masih bisa berubah karena ini adalah politik. Apalagi 3 kandidat yang telah direkom DPD Nasdem Mataram tidak ada komunikasi lanjutan maka bisa saja berubah.
Misal Ustad Ahda awalnya mendaftar sebagai Balon Walikota namun dalam perjalanan berubah menjadi balon Wakil maka secara otomatis pendaftaran pertama menjadi gugur dan harus melakukan pendaftaran ulang kembali”, paparnya.
Ketua DPD Nasdem Kota Mataram Samsul Bahri, SH, dikonfirmasi di kediamannya terkait kriteria kandidat yang diidamkannya untuk diusung dengan gamblang menyebut bahwa pasangan ‘MADANI” layak untuk diperjuangkan karena unik, rendah hati, merakyat, dan berkarakter.
“Alham Dulillahiwasyukurillah saya ucapkan karena pertama kali ini saya menemukan seorang calon Walikota Mataram H. Semaun Lukman, S. Pt., yang sangat rendah hati bersama calon wakilnya H. Wildan, SE., sepakat dan sepaket mendatangi sekretariat kami,” ujarnya memulai pandangannya.
Menurutnya DPD Nasdem dalam penerimaan seleksi calon kepala daerah 2020 mempunyai hak melakukan seleksi yang diatur dalam peraturan organisasi Partai Nasdem nomor 01 tanggal 23 September 2019. Ketertundaan pasangan “MADANI” mendaftar di Partai Nasdem disebabkan karena diberlakukannya Lock Down ditambah pula sejumlah persoalan lain.
Lanjut Samsul, pasangan ini sangat menarik karena menyatakanVisi dan Misinya ingin menghibahkan diri untuk masyarakat Kota Mataram dan siap membangun komitmen dengan Partai Nasdem.
"Menurut hemat saya adalah merupakan sebuah ibadah dan pantas untuk diperjuangkan dan saya siap dengan segala konsekwensi meskipun harus dipecat oleh partai Nasdem. Dan pasangan ini unik dan berkarakter karena berasal dari komunitas bawah yaitu pedagang kaki lima dan masih aktif, dan pernah menjadi tenaga honor rendahan sekelas tukang sapu”, paparnya.
Ditegaskannya juga bahwa Partai Nadem tidak meminta atau memasang mahar untuk harga korsi, namun hanya menuntut komitmen dari kandidat yang bakal diusungnya.
H. Semaun Lukman, S. Pt., balon Walikota Mataram dikonfirmasi via telpon mengatakan dengan gambling bahwa dirinya siap dengan segala komitmen yang diminta oleh partai pengusungnya karena niatnya hanya untuk ibadah.
Menurutnya meskipun dirinya memprogramkan untuk mengelontorkan 70 000 paket sembako kepada masyarakat niatnya hanya semata mata untuk beribadah mengingat kondisi ekonomi masa pandemic sangat sulit bagi masyarakat.
“Motivasi saya hanya untuk ibadah, begitu juga dengan program sembako yang akan dibagikan semuanya hanya untuk ibadah dalam membantu ekonomi masyarakat yang telah terpuruk akibat pandemic covid-19. Karena saya sendiri merasakan kesulitan ekonomi yang menimpa masyarakat khususnya kota Mataram”, jelasnya.(N3G)