Jepara, Skandal
Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kabupaten Jepara, menerima kunjungan sejumlah organisasi seperti Pemuda Pancasila, Laskar Merah Putih Indonesia, Lembaga Garuda Muda Indonesia, LSM Gerakan Masyarakat Bawah Indonesia, Jurnalis Independen Jepara, dan Perkumpulan Wartawan Online Independen, pada Jumat (5/4/2019).
Dalam kesempatan tersebut, Bawaslu Jepara dengan sejumlah organisasi tersebut menjalin kerjasama dalam rangka antisipasi terjadinya money politik.
Ketua Bawaslu Jepara, Sujiantoko mengatakan, pihaknya sangat senang atas kedatangan dari para aktivis organisasi baik ormas, LSM maupun media yang ada di Kabupaten Jepara tersebut. Pasalnya, kerja Bawaslu tidak lepas dari dukungan dan bantuan sejumlah pihak termasuk para aktivis.
“Kami sangat senang atas kehadiran teman-teman aktivis di Jepara. Ini momentum yang baik, karena ormas, LSM maupun media merupakan salah satu wadah yang strategis untuk menampung kepentingan masyarakat luas,” ujar Sujiantoko.
Menurutnya, untuk mewujudkan pemilu yang berintegritas, dibutuhkan suatu pengawasan yang maksimal. Pihaknya tidak memungkiri bahwa personil yang ada di jajaran Bawaslu masih terbatas. Sehingga dibutuhkan partisipasi dari sejumlah pihak agar pengawasan berjalan lebih maksimal lagi.
“Teman-teman aktivis bisa menjadi pengawas partisipatif. Bilamana menemukan suatu pelanggaran, dapat langsung melaporkan kepada kami. Untuk selanjutnya dapat diproses sesuai ketentuan dan peraturan yang berlaku,” jelasnya.
Sementara itu, Koordinator sejumlah organisasi tersebut, Wahyu Khoiruz Zaman mengatakan, money politik merupakan pelanggaran yang berat dalam pesta demokrasi ini. Sebegai contoh, kasus yang belum lama ini terjadi yakni Operasi Tangkap Tangan (OTT) yang dilakukan oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang menemukan miliaran rupiah dan sekian banyak amplop menunjukkan betapa parahnya praktik money politik.
“Kebetulan yang kena OTT KPK adalah caleg DPR RI dari Dapil II yakni Jepara, Kudus dan Demak. Ini menunjukkan suatu potensi yang besar bahwa ada indikasi money politik yang bakal dilakukan oleh caleg-caleg yang lain,” katanya.
Untuk itu, kata Wahyu, pihaknya bersama para aktivis yang lain ingin membantu Bawaslu Jepara dalam melakukan pengawasan terkait indikasi money politik. Harapannya, nanti dapat meminimalisir praktek politik kotor tersebut.
“Semua organisasi baik Ormas, LSM maupun media memiliki basis anggota yang tidak sedikit. Nantinya para anggota dapat dikerahkan untuk turut serta melakukan monitoring dan pengawasan di lapangan, untuk selanjutnya dapat dilaporkan ke Bawaslu bila terjadi indikasi money politik,” terangnya. ( Rif'an.M )