Kasus Korupsi Bupati Buru Selatan Akankah Minta Korban Lagi?
Minggu, 09 Agustus 2020 | Dilihat: 3972 Kali
Buru Selatan, Skandal
Masyarakat Buruh Selatan yang baru 10 kembali digempur kencangnya isu korupsi dan gratifikasi Sang Penguasa, Bupati Tagop Sudarsono Soulissa. Kasus korupsinya tsementara ditangani KPK dan Kejaksaan.
Bupati yang konon sering membuat pernyataan kontroversi ini,malah menjawab dengan santainya,akan kawin lagi di depan pers gedung KPK Jakarta Pusat. Dia juga suka menyebut Kepala Desanya sendiri "Bodoh Besar ",dan bahkan tak segan menyebut para honorer,dan P3k bawahannya sendiri pada Dinas Kesehatan "Makan Gaji Buta".
Banyak menyebut dia lupa begitu banyak ASN yang telah menjadi korban hukum,dipenjara,bahkan meninggal dunia. Pada tahun 2009,kasus korupsi rumput laut,yang bahkan menyeret nama Sang Bupati Tagop Sudarsono Soulissa ini menjadi tersangka dimana pada waktu itu Tagop menjabat sebagai Kepala Bappeda Kabupaten Buru Selatan,dan yang menjadi korban ialah Cornelles Sahetapy,salah satu kepala bidang yang dipenjarakan.
Sejumlah kasus besar lainnya, yang juga menyeret mantan Sekda kabupaten Buru Selatan,Hakim Fatsey dan bahkan menjerumuskan Sekda selanjutnya,A M. Masbait yang masih meringkuk,dan sakit di penjara saat ini mengakibatkan meninggalnya Sang Istri tercinta akibat depresi berkepanjangan.a
Ataukah Sang Diktator lupa,kalau Kadis Pertanian aktif Kabupaten Buru Selatan,yang meringkik kesakitan akhirnya menghembuskan napas terakhirnya,menemui Sakratul Maut dalam penderitaan yang berkepanjangan Inilah contoh dan teladan seorang pemimpin yang haus akan kekuasaan!! ,inikah lambang pemimpin Besar Kabupaten kita tercinta ini?? Berapa lagi anak anak Negeri kita ini yang harus dikorbankan?belum lepas jeratan jeratan hukum yang ada.
Kembali lagi dipanggil Mantan Kadis Pu Kabupaten Buru Selatan,Ventje Kolibongso dan Kabid Bina Marga,A M Hungan yang terseret dalam pusaran hukum. Konon kasus korupsi Mega Proyek,MTQ yang oleh Kejaksaan telah menetapkan Kadis Perhubungan Kabupaten Buru Selatan, Sukri Muhammad dkk dan juga melibatkan Sekretaris Daerah (Setda)aktif saat ini Iskandar Walla,kasus yang digadang gadangkan ini,adalah satu kasus korupsi terbesar sepanjang perjalanan MTQ di seluruh kabupaten di indonesia. Konon telah menimbulkan kerugian Negara di atas 10 milyar lebih.
Belum hilang dari ingatan kita,Proyek pengadaan fiktif,mobil operasional Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Buru Selatan,yang mengakibatkan dua orang ASN jadi korban, masing masing, Abbas Lessnussa dan Patty Selan, yang mendekam kesakitan di hotel Prodeo.
Kerugian baik materiil maupun rohani telah banyak ditanggung oleh para ASN tersebut.Daftar panjang ASN ini,belum lagi yang masih masuk dalam daftar tunggu,baik untuk diperiksa,disidik Jaksa, yang sebentar lagi akan duduk di kursi pesakitan dan kemudian di obok obok.Apakah pengorbanan ini akan berlanjut terus??pengorbanan yang hanya meninggalkan air mata kesengsaraan,keluarga yang tercerai berai,sebagai akibat dari sang pemimpin yang begitu memaksakan kehendak,tanpa mempertimbangkan rakyat kecil yang akan menjadi korban.
Kini Sang Diktator dan Penguasa ini,memaksakan Sang Istri,agar melanjutkan Dinasti Kekuasaan dan Monarki yang telah disiapkan Sang Suami ini.Masyarakatku dan Negeriku Buru Selatan yang akan menilai,layakah pemimpin seperti ini??Seorang pemimpin yang besar ialah pemimpin yang tahu kesengsaraan rakyatnya dan rela mengorbankan apa saja demi Rakyat dan Negeri tercinta tanpa membedakan pluralisme yang ada. (***)