Saumlaki, Skandal
Kepala Desa Atubul Da, Paulinus Kalkoy dan perangkap desa Atubul Da mengklaim bekerja sesuai dengan arahan dan petunjuk.
Demikian diungkapkan oleh Kades saat dihubungi via telepon oleh Skandal.
Sebagai bukti, Kalkoy menyebut pertanggungjawaban di Dinas BPMPD bahkan Inspektorat Kabupaten Kepulauan Tanimbar (KKT) sejak 2017 hingga 2019 tidak ada temuan pelanggaran.
"Saya dan perangkat desa bekerja profesional dan secara transparan," tegas Kalkoy.
Terkait bantuan sosial untuk Desa Atubul Da, dia menolak turut campur, apalagi mengganti penerima bantuan, seperi A diganti B.
"Silahkan bapak dan ibu cek ke Dinas Sosial agar semua terang benderang," tandasnya.
Dia tidak dapat membayangkan jika perilaku seperti itu terjadi di Key. "Untung saya tidak melakukan, karena kami didik bukan untuk mendendam tapi saling mengasihi sesama manusia," paparnya terbata-bata.
Kalkoy berharap seluruh warga Atubul Da di mana saja, bila ada informasi tentang desa Atubul Da, agar menghubunginya selaku Kades atau Sekertaris Desa agar bisa menceritakan tentang program kerja Desa Atubul Da.
"Bukan seenaknya komentar sana-sini untuk menghakimi saya dan perangkap kerja desa Atubul Da," ungkapnya.
Tetapi bila diulangi lagi, dia tidak segan segan melaporkan ke pihak kepolisian MTB, karena ini sangat mencemarkan nama baik.
Menurut Kalkoy, sampai detik ini dia dan seluruh warga masyarakat selalu bangun keharmonisan dan warga mendukung semua progran yang di rencanakan. "Semua demi keutuhan warga masyarakat. Bukan untuk Kades sekeluarga. Jadi kita tidak bole bangun opini,tapi setidaknya membangun kebersamaan untuk desa tercinta ini," tuturnya.
Bahkan, tambahnya, saat di kunjungi komisi A DPRD KKT, volume kerja lebih, sehingga pertanyaannya, di mana pelanggarannya, ermasuk saat audit Inspektorat KKT?
"Jalan beton yg di laporkan sebagian warga ke wakil rakyat DPRD KKT, saat uji petik di lapangan, hasilnya seribu meter lebih," tuturnya.
Karena itu, bukti fakta di lapangan bahwa volume kerja melebihi di atas 300 s/d 400 ratus meter. Jadi fakta di lapangan tidak ada kerugian, malah volumenya lebih dari segala galanya," tegas Kalkoy. (MI)