Tutup Menu

Dana BUMO Di Ohoi Key Besar Selatan Bermasalah dan Tidak Jelas

Rabu, 29 Juli 2020 | Dilihat: 551 Kali
    


Langgur, Skandal

Penggunaan dana BUMO (Badan Usaha Milik Ohoi) di Wilayah Kei Besar Selatan, terutama  Ohoi Tamangil Nuhu Yanat Kecamatan Kei Besar Selatan, diperkirakan peruntukannya tidak jelas.

Buktinya, saat di konfirmasi kepada beberapa masyarakat di Ohoi Tamangil Nuhu Yanat terkait  pengelolaan dana BUMO di Ohoi ini. masyarakat mengaku cuma mendengar dana BUMO.

"Tapi selama ini kami tidak tau berapa biaya dana BUMO.Selain itu juga bendahara atas nama bendahara Bumo Hamsa Seknun tidak perna melakukan pertanggung jawaban keuangan dan sebagainya buat masyarakat Ohoi Tamangil Nuhu Yanat," ungkap seorang anggota masyarakat.

Meski ada pembelian mobil L 300 dan satu buah speed boot, tapi setidaknya harus ada pertanggung jawaban agar masyarakat tahu. "Tetapi faktanya, hingga saat ini bapak  menyaksikan keluhan masyarakat bahwa bendahara Bumo dan Ketua bumo tidak pernah melakukan pertanggung jawab keuangan bumo kepada masyarakat Tamangil Nuhu Yanat," tambahnya.

Sejak berdirinya  BUMO di tahun 2016 hingga 2020 ini,  masyarakat Ohoi Tamangil Nuhu Yanat tidak tahu berapa saldo kas Bumo dan berapa yang dapat di pinjam. Sebab, setiap tahun itu dana BUMO dari dana desa ini paling terkecil itu Rp 150 juta. Lalu sejak dari tahun 2016 hingga di tahun 2020 ini berapa saldo kas Bumo dan berapa yang dapat di pinjamkan juga belum jelas jumlahnya.

Saat dhubungi via telepon seluler hingga sms, Bendahara Tamangil Nuhu Yanat, Hamsa Seknun, sedikitpun tidak merespon. Diduga Bendahara Bumo Tamangil serta kroni kroninya  dapat menelan dana BUMO Ohoi Tamnagil Nuhu Yanat.

Makanya pihak aparat penegak hukum, terutama Kejaksaan dan Kepolisian harus mengusut pelanggaran baik Bendahara,  Ketua Bumo yang  ingin memperkaya diri sendiri.

Bukan saja Ohoi Tamangil Nuhu Yanat,tetapi hampir semua Ohoi di Kei Besar untuk penggunaan dana BUMO rata-rata bermasalah, karena banyak tidak melakukan pertanggung jawaban dan  melarikan diri ke kota lain.

Lagi-lagi masyarakat meminta agar pihak aparat penegak hukum dan wartawan harus turun ke lapangan. Bila  terdapat ada kejahatan ,maka harus di seret ke meja hijau,
sehingga ada jadi efek jerat buat yang lain lain.

Alasannya,  hampir semua Ohoi  ynag terdiri dari 192 Ohoi di   Kab Malra sangat bermasalah dengan dana BUMO,dan ini sudah jadi berulang-ulang

Dapatkan Info Teraktual dengan mengikuti Sosial Media TabloidSkandal.com