Rembang, Skandal
Bupati Rembang Abdul Hafidz memberikan pengarahan selepas mengambil sumpah dan janji 235 Kades terpilih hasil Pilkades serentak November 2019 lalu di Museum Kartini Kamis (5/12) agar bisa mengambil pelajaran berharga kasus mantan Kades Sambung, Kunardi yang ditahan gara-gara mengemplang uang program bedah rumah.
Bupati menyebutkan kasus yang membelit mantan Kades Sambong - Sedan, sudah lama berproses. Bersama Muspika pihaknya sepakat, di saat Pilkades jangan sampai ada pemeriksaan, sehingga pasca Pilkades, yang bersangkutan akhirnya diperiksa. Lalu ditahan.
Kades Terpilih Desa Ukir Sale, Novi Anreswari yang bertekad ingin memajukan desanya.
“Untuk mencegah terulangnya kasus serupa kepala desa baru akan langsung dilakukan pembinaan khusus. Mungkin akhir Desember 2020 ada penyuluhan terkait hukum,” tegasnya.
Selain kasus Sambong. Bupati juga berpesan pada Kades terpilih untuk mempelajari tugas pokok dan fungsinya. Selain itu, konsolidasi ke elemen masyarakat desa, baik yang mendukung atau sebaliknya. Utamanya rival yang ikut menyalon dan segera didekati.
“Ini langkah awal menunjukkan kebersamaan membangun desa. Kalau kebersamaan tentu pembangunan akan mudah dilaksanakan. Begitupan juga pembentukan BPD. Bagi yang belum harus segera membentuk,” tegasnya.
Sambil menekankan jika pembentukan Badan Permusyawaratan Desa (BPD) waktunya sudah telat. Semestinya tiga bulan sebelum harus terbentuk. Namun kondisi dilapangan belum terbentuk sepenuhnya.
Pasca penyelenggaraan Pilkades serentak berbagai persoalan sempat mencuat. Sehari sebelum pelantikan Rabu (4/12), salah satu calon kades bersama warga masyarakat dan tim pemenangan Desa Sendangmulyo Kecamatan Sluke menggelar audiensi ke DPRD Rembang.
Mereka menuntut paitia agar menggagalkan hasil pemungutan suara Pilkades. Mereka menduga panitia Pilkades curang. Namun audensi saat itu belum membuahkan hasil dan pelantikan Kades Desa Sendangmulyo tetap berjalan.
Ditemui pasca pelantikan Kades terpilih Asmuni, menyatakan bersyukur telah dilantik. Ia menyatakan sikap siap mengadi dan melayani masyarakat
“ Kami sadari dalam pesta demokrasi wajar jika ada yang tidak puas. Kami sebagai kepala desa terpilih akan menyesuaikan diri untuk merangkul lawan. Kami akan ajak mereka untuk bersama-sama membangun desa,” tekadnya.
Disinggung soal visi dan misi yang disampaikan dalam tahapan Pilkades, ia menyatakan akan tepati dan akan melaksanakan. Ia berharap ke depan masyarakat Sendangmulyo lebih aman damai tentram dan lebih maju.
Senada juga disampaikan Kedes terpilih Desa Ukir Sale, Novi Eka Anreswari yang bertekad untuk membangun desanya yang lebih maju agar lebih dikenal karena Desa Ukir merupakan desa terpencil.
“Keinginan kami ingin memperdayakan perempuan agar masyarakat ukir lebih maju dan siap mengandeng semua lawan untuk bersama-sama kami ajak membangun desa yang lebih maju,” tekadnya. (Sutrisno)