Jakarta Skandal,
Halaman Gedung Komisi Pemilihan Umum(KPU) dipenuhi sejumlah karangan bunga/buket yang berasal dari berbagai kalangan masyarakat. Karangan bunga yang berjejer itu kebanyakan berisi ucapan selamat dan semangat untuk penyelenggara pemilu ini.
Aliansi masyarakat yang bernama Generasi Anak Bangsa juga turut melakukan aksi damainya di depan Gedung Komisi Pemilihan Umum, dalam aksi damai tersebut yang datang kurang lebih sekitar 200 orang.
Generasi Anak Bangsa juga akan memberikan buket kepada perwakilan dari KPU, TNI, dan Polri. Rencananya aksi damai dari Genarasi Anak Bangsa akan melakukan orasinya di depan Gedung KPU oleh Ketua Kordinator GAB, Diah Warih..
"We thank and trust you KPU!," tulis salah satu karangan bunga yang berasal dari Alumni Labschool ASJB yang telah berjejer dengan karangan bunga lainnya, Sabtu (20/4).
"Selamat atas pemilu damai 2019. Kami sabar menanti hasil pengumuman KPU sebesar menanti kekasih,"tulis karangan bunga dari Perempuan Bravo 5.
"Kami Bersama KPU dari komunitas masyarakat waras yang muak main presiden-presidenan," tulis karangan bunga lainnya.
Hingga saat ini karangan bunga terus berdatangan di depan pekarangan kantor KPU. Buket berjejer rapi di menghiasai pekarangan KPU.
Diah Warih selaku Ketua Kordinator Generasi Anak Bangsa mengucapkan Terima Kasih atas kinerja KPU yang sudah berjuang di dalam melaksanakan dan menjaga Pesta Demokrasi/Pemilu 2019 dengan aman dan damai.
"Sebagai bentuk apresiasi kami memberikan 3 buah karangan bunga kepada perwakilan KPU, TNI & Polri. Aksi massa yang di hadirkan sebanyak 200 orang sebagai perwakilan anak bangsa yang terpanggil untuk mengucapkan Terima Kasih," kata Diah di depan Gedung KPU, Jakarta, Sabtu (20/4) pagi.
"Semoga pada waktu selesai perhitungan KPU dapat mengumumkan pemimpin yang terbaik untuk Negara dan Bangsa Indonesia," pungkas Diah Warih Selaku Ketua Kordinator Generasi Anak Bangsa.
Meski begitu hasil dari penghitungan suara hingga saat ini masih dalam tahap penghitungan sehingga belum diumumkan secara resmi.
Namun, meski belum diumumkan secara resmi sejumlah video telah beredar yang menuding KPU salah memasukan data dalam sistem hitung cepat.(JOE)