Jakarta, Skandal
Asosiasi Pengelola Parkir Indonesia (Aspeparindo) mendesak Dirut Perumda Pasar Jaya untuk merealisasi uji coba e-parking sebagai tindak lanjut dari pertemuan sebelumnya.
"Kami siap berkompetisi secara terbuka dan fair. Jangan pihak lain dikasih kesempatan tanpa bertanding, sementara kami harus melalui beauty countes. Padahal tehnologi kami lebih canggih," tutur Ketua Aspeparindo DKI Jakarta Arnovie Bule di Cikini, Jakarta Pusat, Kamis pagi, 14/3.
Menurut Bule, uji coba e-parkir yang saat ini dilaksanakan Pasar Jaya terhadap 34 parkir pasar eks Dishub tak kalah jauh dibanding tehnologi yang dimiliki Aspeparindo. Selain real time, e-moneynya dengan beberapa bank.
"Sementara yang sedang diuji coba saat ini hanya bank DKI dan bank BNI," ungkap Bule mangkel.
Kelebihan lainnya adalah data-data pengunjung saat jam ramai dapat dilihat dengan jelas.
Seperti diketahui uji coba yang saat ini dilakukan Perumda Pasar Jaya hanya main tunjuk tanpa proses tender. Kabarnya parkir pasar ek Dishub tersebut dibancak dua, 20 lokasi untuk bank DKI dan 14 bank BNI.
Wakil Ketua Fraksi Gerindra DPRD DKI Jakarta Prabowo Soenirman menegaskan, pihaknya sudah mewanti-wanti bank DKI agar tidak jadi bemper.

Prabowo Soenirman
"Jangan dengan alasan sinergitas BUMD, aturan main diabaikan", ujar Prabowo, mempertanyakan sejak kapan bank DKI jadi bisnis pengelola parkir ?
Selain dengan Perumda PD Pasar Jaya, Aspeparindo juga beraudiensi dengan Dinas Perhubungan dan UP Parkir, sambil menunggu pertemuan dengan Anies Baswedan.
Saat bertemu dengan Dishub DKI, Aspeparindo juga memperkenalkan e-parkir yang diterapkan oleh Aspeparindo di Pasar Rawa Bening, Jakarta Timur.
" Kami direspon positif untuk diujicobakan di beberapa titik. Kok, kami yang sidah nangani parkir di PD Pasar Jaya, tidak ditoleh. Apalagi diajak bicara," tutur Bule mrnggeleng-gelengkan kepala.