Tual, Skandal
Kepala Syabandar Tual Yahya Usia membantah melakukan penyitaan terhadap 20 motor sekaligus menerima suap.
"Itu tidak benar sama sekali," ujarnya berkali-kali saat dihubungi Skandal lewat selulernya.
Tapi pihaknya tidak pernah diam bila menemukan sesuatu yang tidak memiliki dokumen yang jelas
"Semua motor itu tidak memiliki dokumen yang jelas," ungkap Yahya Usia. Sesuai dengan aturan, pihaknya melapor ke KPPP guna dapat menangkap sekaligus dijadikan sebagai barang bukti.
Dia menyebut motor bodong itu didatangkan dari Jawa, Makassar dan Ambon.
"Menyita puluhan motor itu bukan domain pelabuhan ataupun Syahbandar. Tapi, jika menegakan aturan bila menemukan ketidakberesan, itu benar sekali," paparnya.
Karena itu, selaku atasan dia selalu mengingatkan para stafnya agar bisa melakukan tugas dan tanggung jawab di lapangan maupun di kantor secara profesional.
Tapi, bila stafnya sengaja melakukan kejahatan terselubung yang namanya ilegal, dia tidak segan segan memberi sangsi. Bahkan saya akan lapor ke pimpinan pusar agar dipecat sesuai dengan aturan.
"Jadi bila ditemukan kenderaan baik roda dua maupun roda 4 yang tidak memiliki dokumen atau surat surat perlengkapan kendaraan,maka kami lapor ke pihak terkait dalam hal ini KPPP guna dapat menangkap sekaligus dijadikan sebagai barang bukti," tuturnya.
Yahya mengklaim bekerja sesuai dengan aturan Terlebih mereka digaji oleh negara, sehingga apapun yang terjadi tetap solid dalam melaksanakan tugas.
Selain itu, menurut Yahya, mengutip sebuah pemberitaan dirinya menerima uang pelicin sangat tidak benar. "Silakan mengkrocek di pimpinan kontener, kapan kami melakukan pemerasan serta pelicin?" tanyanya dengan nada tinggi.
Lewat apel pagi bahkan setiap pulang, dia selalu mengingatkan agar tetap tegas dalam tugas dan tanggung jawab,karena setiap pekerjaan selalub ada pengawasan dari segala penjuru.
"Kami dari Kementrian Perhubungan Laut dalam hal ini kantor kelas ll Tual tetap pada prinsip kerja profesional," ujarnya.
Terkait dengan motor bodong yang di tangkap oleh pihak KPPP Tual tidak ada sedikitpun berkaitan dengan Syabandar, dan silahkan mengkrocek siapa di belakang motor bodong hingga pihaknya di teror menerima pelicin.?
"Gaji kami ada kok,ngapain mau main dua kaki," tegasnya Yayha.
Sampai berita ini diturunkan belum ada pihak-pihak yang mengklaim kepemklikan puluhan motor tersebut. Motor-motor tersebut sementara diamankan di Polres Malra. (***)