THONCI RAHANSERANG DIDUGA MELAKUKAN KEBOHONGAN PUBLIK .
Minggu, 12 Mei 2019 | Dilihat: 854 Kali
Saumlaki , Skandal .
Ketua Panwascam Wuarlabobar, Thonci Rahanserang, diduga telah melakukan
Kebohongan publik sehubungan pengakuan dirinya berada di Kota Saumlaki dan berada di kamar B 14 Hotel Saumlaki Indah, 3 Mei 2019.
Sedangkan di tanggal 7 Mei 2019 semua dari PPK Melkias Batlayeri bersama teman teman lain menyusul ke kota Saumlaki.
Namun, sesuai sumber yang diperoleh, menyebutkan di tanggal 7 Mei 2019 itu mereka bersama sama mencarter dua buah kapal rakyat, yaitu milik Lamboko, salah satu pengusaha asal Buton yang berdomisili di pusat Kecamatan Wuarlabobar (Wunla). Satunya lagi milik Hoka, pengusaha di Desa Abat.
Sumber juga menjelaskan , bersama sama dengan Thonci Rahanserang, mereka menumpangi kapal rakyat milik Lamboko.
Di atas kapal, Thonci Rahanserang dalam kapasitasnya sebagai katua Panwascam Wuarlabobar, menginstruksikan semua personalnys menginap di Pantai indah dengan menggunakan kamar Nomor B14 dan B15 .
"Dia juga menjelaskan bahwa semua itu menjadi tanggung jawab dirinya (Thonci Rahanserang)," ungkap sumber yang tak mau disebutkan jati dirinya.
Di sisi lain, sumber juga menjelaskan saat PPK Kecamatan Wuarlabobar Melkias Batlayeri melakukan perubahan terhadap berita acara , DA1 tanggal 8 Mei pada waktu malam, semua petugas dari Kecamatan Wuarlabobar itu berada di tempat (TKP)
"Bagaimana Thonci Rahanserang bisa menjelaskan bahwa Dirinya tidak berada di Tempat (TKP) pada saat itu," ungkap sumber jengkel.
Padahal, sumber sebagai saksi mata - lebih dari satu orang, tetap mengklaim Thonci Rahanserang bersama semuanya berada di TKP, yaitu kamar nomor B14 dan B15 .
Sumber juga sempat mempersoalkan semua yang dilakukan oleh PPK itu kepada Ketua Panwascam sendiri , yakni Thonci Rahanserang. "Tapi tidak digubris hingga sampai pada kejadian OTT yang dilakukan Petugas keamanan tepat pada jam 01 00 WIT," beber sumber yang mengaku pada jam itu masih berada pada TKP .
Sumber mengharapkab Ketua Bawaslu KKT, Mathias Alubwaman SH agar tidak mempercayai keterangan Ketua Panwascam Wuarlabobar Thonci Rahanserang.
Kepada Bawaslu KKT, sumber meminta agar tetap menelusuri maksimal agar semua kebohongan Thonci Rahanserang terungkap.
Dia juga diduga telah menyusun skenario untuk menghentikan Pleno KPUD pada pertengahan agar memuluskan rencana menggantikan formulir DA1 yang telah diruba oleh PPK di kamar Nomor B14 itu.. (MI)