Medan, Skandal
Penrol (pengait) Rel kereta api dari Stasiun Tanjung Selamat hingga Gebang Penambat, yang semula sudah terpasang banyak yang hilang. Penrol Rel-rel tersebut digondol pencuri akibat rel belum difungsikan maupun dioperasikan.
"Mungkin, karena belum difungsikan, dianggap rongsokan yang tidak terpakai," papar seorang warga sekitar lokasi rel tersebut.
Kasus ini tentu saja membuat prihatin berbagai pihak. "Ini jadi pekerjaan rumah buat Pimpro dan Kepala BTP Subangut yang baru Rudi Damanik," ujar Joseph Hutabarat, pemerhati perhubungan.
Maling macam apa ini ? Kok bisa-bisanya penrol rel sampai dicuri apa sudah tidak ada benda lain untuk di curi, kejar Joseph menggeleng-gelengkan kepala
​​Sementara itu Direktur Sarana Direktorat Perkeretaapian, Makjen Sinaga batal Inpekasi ke Binjai-Besitang hari ini, karena ada acara mendadak, Dirsar menunjuk Kasubdit Sarana Milik Negara yang mewakili sidak Binjai Besitang.
"Pak Joko Prahono yang mewakili beliau ke Binjai," ungkap seorang stafnya.
Seperti diketahui, rombongan inspeksi menggunakan lokomotif khusus Loko Cc 300 dari Binjai ke Tanjung Selamat, dilanjutkan menggunakan lori inspeksi dari Tanjung Selamat menuju Besitang. Sebab pantauan inpeksi sebelumnya dari Stasiun Tanjung Selamat sampai Gebang Penambat rel yang sudah terpasang banyak yang hilang dicuri maling akibat belum dioperasikan.
Direktorat Sarana ingin memaksimalkan fungsi fasilitas negara seperti penggunaan loko cc 300 dilintas yang sudah jadi.

-
Sementara itu PPK Binjai-Besitang Ari Hendratno yang ditemui Skandal di stasiun Binjai Rabu (24/7/19) menuturkan, pembangunan Rel Kereta Api Binjai Besitang dengan track sepanjang 78 km sudah selesai.
"Cuma menunggu wesel yang baru sampai di pelabuhan Belawan, ditambah sedikit remodeling design di di stasiun Binjai", tandas Ari. (Fauzi Rahim)