Lurah dan Camat "Bermain" ?
Kisruh Tanah Seluas 2.095 Meter Persegi
Kamis, 24 Mei 2018 | Dilihat: 1957 Kali
Jakarta, Skandal
Tanah seluas 2.095 meter persegi yang berada di Rt 01/01 di Jalan Raya Kalimalang Billy Moon Pondok Kelapa Duren Sawit Jakarta Timur, atau tepatnya berada di sebelah Transmart Kalimalang Billymoon menjadi kisruh.
Pasalnya, selain ahli waris, ada pihak lain yang mengklaim, 2.095 Meter adalah milik H Choyum. Dia mengaku membeli tanah dari Herawati pada tahun 1991
Padahal, seperti dikatakan oleh Ketua Umum LPAP W. Marpaung, ahli waris Napsiah Binti Zelan, lahan itu tidak pernah dijualbelikan kepada siapapun.
"Ahli waris mengaku tidak pernah menjual," tegasnya hari ini, 24/05, pada Skandal.
Menurut Marpaung, sesuai dokumen kepemilikan, lahan seluas 2095 itu jelas milik ahli waris, Napsiah Binti Zelan. Itu tertuang dalam Persil 35 S1.No.girik C 175.
Nafsiah sendiri, tambah Marpaung, putri dari pemilik lahan seluas 2.095,
Kentjeng Bin Jabin. Selain Nafsiah, pewaris lainnya Zaelan, Zaenab dan Sofia Nafi Bin Zelan.
"Jadi keturunan dengan tiga ahli Waris memiliki 14 anak," sambungnya.
Karena ada dua kepemilikan, maka dilakukan
mediasi terkait sengketa lahan tersebut, dihadiri oleh Lurah dan Camat.
"Mediasi itu untuk meminta penunjukan lahan terkait tanah 2.095 meter dengan pihak Choyum dan ahli waris Napsiah," jelas Marpaung.
Tapi Camat dan lurah tidak ada respon. Keduanya dinilai berkonpirasi dengan Choyum.
"Yang aneh ada pertemuan antara Choyum dengan Lurah SL dan Camat AB yang digelar di Transmart sangat tidak tepat," ungkap Marpaung.
Menurut dia, seharusnya H Choyum Ulewes SE yang mendatangi atau diundang lurah dan camat untuk mediasi tersebut. Malah sebalik lurah sebagai pelayan publik tunduk pada Choyum. "Pertemuan tersebut patut diduga ada konpirasi yang tersembunyi," papar Marpaung.
Bahkan, dalam pertemuan tersebut, Marpaung menjelaskan, pihak Choyum sengaja melibatkan unsur kepolisian (Biromob) dengan alasan mengamankan aset Chojum.
Sayangnya, lurah dan camat saat dikonfirmasi soal kisruh tanah tersebut, tidak mau berkomentar. .(An)