Tutup Menu

Wabup Pati Harapkan CSR BUMN Banyak Menyasar ke Desa 

Rabu, 03 Juli 2019 | Dilihat: 1127 Kali
    
Pati, Skandal

Bertempat di Balai Desa Wedarijaksa, Kecamatan Wedarijaksa, Kabupaten Pati, dilaksanakan peresmian Bank Sampah 'Sri Wedari'. Dalam upaya menanggulangi dampak dari sampah, Selasa (2/7).

Acara peresmian ini atas inisiatif pihak desa, Karang Taruna dan pegadaian setempat.




'Memilah Sampah Menabung Emas' merupakan konsep yang diusung dalam peresmian bank sampah yang dihadiri oleh Wakil Bupati Pati Saiful Arifin dan Senior Vice Presiden PT Pegadaian Persero Kanwil XI Semarang, Mulyono.

Wakil Bupati Pati Saiful Arifin dalam sambutannya mengatakan bahwa, program ini yang sangat baik sekali, yakni PT Pegadaian menggandeng pihak desa setempat. Terlebih bahwa sampah ini, menimbulkan permasalahan banyak pihak.

"Semoga ini mendapat apresiasi dari masyarakat setempat. Terlebih, warga dari beberapa RT setempat telah menabung untuk ditukar dengan emas. Ini begitu luar biasa dan bermanfaat", ujar Wabup Safin.

Safin berharap, program - program CSR dari BUMN lainnya dapat menyasar juga ke desa - desa lain, tidak hanya di Desa Wedarijaksa ini saja. 

Program CSR tersebut menurut Safin harus disesuaikan dengan kebutuhan masing - masing desa.

"Tidak hanya program Bank Sampah di sini saja. Namun kita Pemkab juga sebenarnya sudah memiliki program bank sampah di desa - desa lain. Tak hanya dari Pegadaian, dari pemerintah desa pun juga bisa, melalui dana desa maupun BUMDes-nya", tutur Safin.

Sementara itu Senior Vice Presiden PT Pegadaian Persero Kanwil XI Semarang, Mulyono menjelaskan 'Bank Sampah" ini merupakan salah satu upaya dalam menyejahterakan negara. 

Sebab, menurutnya, negara yang sejahtera adalah negara yang lingkungannya terkelola dengan baik. 

"Baik dari ekosistemnya maupun ekologinya yang dimulai dari pemilahan sampah. Oleh karena itu, ini merupakan konsep pertama yang terjalin antara PT Pegadaian dengan Desa Wedarijaksa. Selain itu dengan konsep ini, dapat menukar sampah dengan sesuatu yang berharga. Serta memilah sampah menjadi lebih bernilai. Yang mana ini bertujuan, menjadikan sampah menjadi investasi individu dalam bentuk tabungan emas", jelasnya.

Mulyono menyampaikan, dalam konsep bank sampah ini, diharapkan masyarakat di rumahnya, dapat memilah terlebih dahulu sampah yang bernilai ekonomis,  bila diuangkan senilai lebih dari Rp 7.000 atau Rp 6.750,  bisa mendapatkan simpanan / emas sejumlah 0,01 gram.





"Apabila sampah yang diuangkan mencapai Rp 700.000, maka simpanan emas yang dihasilkan sebesar lebih dari 1 gram. Padahal, konsumsi sampah di masyarakat selalu meningkat. Sebab segala kebutuhan masyarakat telah dikemas dan diawetkan dalam bentuk plastik", tegasnya.

Kepala Desa Wedarijaksa, Bambang Prihanto pun mengucapkan syukur dan terima kasihnya kepada sejumlah pihak yang telah mendukung terselenggaranya kegiatan ini. 

Menurutnya, peresmian bank sampah ini merupakan salah satu bentuk tindakan segera dalam mengatasi permasalahan sampah.

"Semoga kegiatan peresmian ini, ke depan dapat bermanfaat bagi masyarakat sekitar pada khususnya dan masyarakat se - Kabupaten Pati pada umumnya", ujar Bambang.

Ia juga menyebut bahwa permasalahan sampah amat dilematis di masyarakat. Bank sampah "Sri Wedari" ini, diharapkan dapat bermanfaat serta mampu mengurangi dampak buruk dari sampah. 

"Sebab penanganan sampah merupakan tanggung jawab bersama", pungkasnya. ( Jojo)

Dapatkan Info Teraktual dengan mengikuti Sosial Media TabloidSkandal.com