Jakarta, Skandal
Salah satu ikon legenda network marketing Indonesia, Ir. H. Trisulo, yang sering disebut "The Legend" menyatakan mengundurkan diri dari pelaku bisnis network marketing (networker).
"Saya undur diri karena ingin membesarkan industri ini," ungkap Trisulo dalam obrolan di sebuah restoran cepat saji di kawasan Baranangsiang, Bogor, Jawa Barat, belum lama ini.
Meski mundur, lelaki yang akrab dengan sebutan Tri ini, mengaku tetap tak bisa dilepaskan dari dunia network marketing. Hanya saja ranah yang menjadi aktualisasinya berbeda. Ia memilih sebagai edukator, motivator, inspirator dan memberikan tips-tips cara berbisnis network marketing yang benar dan profesional
"Karena sebagai edukator, otomatis saya harus mundur. Biar tidak vested, konflik interest dan harus netral," jelas Tri, menyebut dirinya saat ini milik semua networker di Indonesia.
LNM
Menurutnya, semua materi dan tips bagaimana membangun bisnis network marketing yang profesional sdh terangkum dalam aplikasi Legendary Network Marketing (LNM) yang dapat didownload di playstore. Semua materi tersebut berbentuk video dan e-book secara online, dapat dibuka secara gratis setelah registrasi.
"Inilah yang bisa saya persembahkan bagi dunia network marketing Indonesia," papar alumnus Universitas Parahyangan, Bandung ini, menyebut para leader network marketing di Amerika Serikat tidak lagi berbicara finansial. Mereka berpikir bagaimana network marketing memberikan kontribusi positif kepada negara, sehingga beberapa tokoh seperti John C Maxwell, Anthony Robin, Robert T Kiyosaki, Paul Zane Pilzer, mantan penasehat bidang ekonomi dua Presiden Amerika Serikat, Richard Branson, pemilik Virgin grup menyebut network marketing bisnis luar biasa.

Bahkan beberapa tokoh terlibat aktif ambil bagian dalam pembelajaran lewat network marketing pro yg dipunggawai Eric Worre
Begitupun di negeri ini. Begawan Marketing Indonesia Hermawan Kartajaya, tokoh perubahan Indonesia, Rhenald Kasali, dan beberapa tokoh pemerintaha pernah diundang menjadi pembicara dalam seminar yang digelar Trisulo. "Mereka positif sekali terhadap bisnis ini," tegas Tri, hal ini perlu diangkat lebih banyak spy masyarakat lbh positif thdp potensi network marketing
"Wah banyaklah. Tidak bisa disebutkan satu persatu," tutur Tri, lelaki kelahiran 1974 ini.
Tri berharap, LNM yang diawaki bersama kalangan milenial menjadi pembelajaran semua networker Indonesia yang diperkirakan jumlahnya mencapai 20 jutaan, sekaligus membantu mereka mewujudkan impian-impian hidupnya.Terlebih bagi networker yang perusahaannya belum memiliki sekolah bisnis, atau akrab dengan sebutan support system.
"LNM juga bisa melengkapi sekolah bisnis yang sudah ada," tambah Tri, memaparkan materi LNM berupa kiat, tips seperti leadership, inspirasi, pemula dan testimoni.
Tri juga mengaku materi LNM berasal dari pembelajaran dan praktek langsung selama 25 tahun di network marketing, ditambah berbagai seminar yang diikutinya, baik lokal maupun luar negeri.
Selama 25 tahun berkelana sebagai networker, Tri pernah memiliki organisasi jumlahnya mencapai jutaan yang anggotanya dari seantero Nusantara dan beberapa negara. Ia juga selain mencapai peringkat tertinggi dan "break record" di beberapa perusahaan internasional yang dibangunnya.
Dia juga menyabet berbagai penghargaan seperti rumah dan mobil mewah, yacht (kapal pesiar) dan pesawat terbang, jadi speaker dalam dan luar negri, pernah menjadi speaker dihadiri 100 ribu audience di Gelora Bung Karno yang masuk record MURI. Sampai sekarang record tersebut belum terpecahkan. Dari situlah, sekitar lima tahunan lalu, Tri mendirikan perusahaan network marketing sekaligus mengawaki. Ia juga disebut-sebut masuk dalam hall of fame miliarder network marketing di Tanah Air
Wawasan Kebangsaan
Langkah Tri membuka aplikasi LNM sebagai pembelajaran online mendapat respon positif dari rekan-rekan sejawatnya.
"Selamat kepada Pak Tri dengan pembelajaran onlinenya," ungkap Prof Dr Gunawan, Guru Besar Fakultas Ekonomi Universitas Gajah Mada, Yogyakarta
Dalam testimoninya, Prof Gunawan berharap Trisulo yang merupakan sahabatnya sekitar 10 tahun lalu dapat meluruskan pemahaman keliru tentang network marketing.
"Network marketing itu bukan sekadar jualan produk," jelas Prof Gunawan. Melainkan wujud kehidupan nyata.
Alasannya, tambah Prof Gunawan, karena setiap orang harus bekerja sama, gotong royong dan saling mendapatkan manfaat. Itu bisa tercapai, bila semua pihak punya konsep yang sama, disepakati bersama dan dilaksanakan bersama.
"Itulah network marketing," tegasnya. Gunawan juga menyebut network marketing dapat menanamkan karakter bangsa, mendidik seseorang untuk mencapai kebahagiaan dirinya sendiri maupun orang lain.
"Sebab, sebagai mahkluk sosial, kita tidak bisa hidup sendirian. Pasti kerja sama dan gotong royong," tambahnya.
Bahkan, menurut Gunawan, setiap orang sebenarnya melakukan network marketing, karena mencakup tiga hal. Pertama, adanya kepemimpinan. Kedua adanya kebersamaan, yang diistilahkan wawasan kebangsaan. Ketiga, menghidupi dirinya sendiri, entrepreneurship.
"Jadi, setiap orang harus mengikuti dirinya sendiri, bersama-sama dan selalu berpikir yang terbaik," jelasnya seraya memberikan pujian aplikasi LNM superior sebagai pembelajaran online. (Ian)