Tutup Menu

Apresiasi Wagub Ikut Promosikan Kerajinan Bonggol Hingga Keripik Daun Bambu 

Rabu, 28 Agustus 2019 | Dilihat: 932 Kali
Wagub Jateng Taj Yasin berbincang dengan Ketua Tim Pelaksana Inovasi Desa Jarwono di sela-sela kunjungan ke Stand Produk Unggulan Inovasi Desa Kecamatan Sumber - Rembang. Selasa (27/8).
    


Rembang, Skandal

Setelah wilayah timur, kini tujuh Kecamatan Rembang Bagian Barat tidak ketinggalan menyemarakan inovasi desa yang dipusatkan di Gedung Haji setempat.

Kemarin inovasi kluster II ini dihadiri secara langsung Wakil Gubernur Jateng, Taj Yasin Maimoen. Bahkan orang nomor dua di jararan pemprov menyempatkan promosi produk yang dipamerkan. Mulai dari keripik daun bambu, kerajinan bonggol jagung, tas lontar, dumbeg sampai legen.

Inovasi desa ini diikuti gabungan kecamatan mulai Rembang, Kaliori, Sumber, Sulang, Bulu, Gunem dan Pamotan. Mereka masing-masing membuka stand.

Produknya inovatif di desa masing-masing, seperti ada pasar tradisional, bank sampah, anggur. Lalu pengembangan keripik daun bambu.

Acaranya semarak.  Wagub secara khusus membuka acara tersebut. Kemudian bersama tamu undangan lainya menyempatkan tinjauan stand. 

Turut mendampingi Bupati Rembang, Abdul Hafidz dan Wakil Bupati Rembang, Bayu Andriyanto beserta jajaran Forkompimda.
Selain itu ada Direktur Pelayanan Sosial Dasar, Direktorat Pelayanan Sosial Dasar Ditjen PPMD, Bito Wikantosa. Lalu Sekda, Asisten Sekda, Kepala OPD, Camat dan Kades. Kemudian ada Kepala Dinpermades Rembang, Sulistiyono beserta jajaranya.

”Harapanya ini dapat direplikasi desa lain. Setelah direplikasi dituangkan dalam RKPDes 2020. Keberhasilan ide inilah mereka dapat replikasi dan memasukan komitmen dan diimplementasikan,” kata Ketua Panitia Inovasi Desa Rembang Barat, Kasnadi.

Terpisah Wagub Jateng, Taj Yasin Maimoen saat dimintai pendapat menyampaikan pemerintah pusat dana desa tidak hanya infrastruktur. Namun untuk mengembangkan  SDM. Bahkan Kabupaten Rembang diapresiasi sudah membuat Perda penggunaan dana desa 30  persen untuk SDM.

”Saya senang. Untuk yang perlu dikembangkan setelah saya tinjau stand, masih banyak produknya yang belum mendapatkan P-IRT. Inilah yang perlu saya dorong. Karena tanpa P-IRT tidak dapat dijual atau pasarkan legal,”ujarnya mengingatkan. 

Makanya Kabupaten Rembang dimohon untuk dimudahkan. Atau difasilitasi izin P-IRT, karena ruang lingkupnya daerah. Sebaliknya di tingkat Provinsi akan difasilitasi. Banyak UKM yang mendapatkan sertifikat halal. Itu difasilitasi dan gratis.

Kemudian yang tidak kalah diapresiasi bagi kaum difabel. Tidak hanya dalam inofasi desa namun juga pameran-pameran lainnya. Wagub sempat melihat potret kerajinan sisa makanan jagung dibuat kreativitas. Ada tempat tisu, lampu dan masih banyak lainya.

”Makanya semua di dorong. Tidak terkecuali di seluruh Kecamatan Rembang. untuk diberikan akses dan dilibatkan teman-teman disabilitas,” doronganya.
 
Bupati Rembang, Abdul Hafidz didampingi kepala Dinpermades, Sulistiyono menyampaikan program ini telah dicanangkan pemerintah, di mana membangun negara dimulai dari pinggiran. Sehingga titik yang ditekankan infrasrktur dan pemberdayaan serta sosial.

”Ini menjadi prioritas pemerintah. Sehingga tahun pertama, kedua dan ketiga sudah prioritas infrastruktur fisik. Saat ini mulai bergeser pemberdayaan, yaitu manusia dan potensi  di daerah,” katanya.

Inilah yang harus terus didorong,  bagaimana masing-masing desa meningkatkan pemberdayaan mulai potensi desa dan sumber dana manusia. Jangan sampai ada pernyataan ,”Aku Mergawe Adoh Omah”. 

Dengan pekerjaan di desa, otomatis mereka tidak keluar dari desa.

Jadi kalau dulu banyak yang keluar negeri atau daerah lain. Dengan aadanya desa yang sudah mapan potensi dan SDM. 

Bupati memperkirakan semua akan bergeser. Ke depan banyak orang kota ke desa.

”Untuk produk yang dipamerkan  luar biasa. Semuanya mempunyai nilai plus. Jadi tinggal bagaimana memasarkan. Inilah yang perlu dicarikan jalan,” tutupnya. (Sutrisno/Rbg).

Dapatkan Info Teraktual dengan mengikuti Sosial Media TabloidSkandal.com