Tutup Menu

Juhenry Caleg Pelindung Wong Cilik

Selasa, 25 Desember 2018 | Dilihat: 1701 Kali
Juhenry
    

Jakarta, Skandal

Profesinya sebagai konsultan hukum tulen. Lihat saja di kartu namanya: Bantuan Hukum "Adfotice" Advocate for Justice, Ada beberapa kantor berada Jakarta Barat, Sumatra Selatan - Lahat, Sumatra Utara - Medan.




Namun, ke depan setelah April 2019 - Insa Allah, pertarungannya nanti bukan lagi di pengadilan. Melainkan sebagai regulator yang siap membela kepentingan  masyarakat. 

"Doakan ya, semoga saya bisa ke Kebun Sirih," ujar Juhenry saat ditemui Skandal di "Rumah Kawan Juhenry" kawasan Pekojan, Jakarta Barat sekaligus Dapilnya.

Ia menyebut, alasannya menjadi anggota DPRD nanti, demi mengawasi pembangunan yang kini gencar dilakukan pemerintah. Namun di sisi lain, masih saja ada "borok-borok" yang dilakukan para oknum. Salah satunya, ya apalagi kalau bukan korupsi.

Padahal, KPK sendiri sebagai lembaga yang memberangus korupsi di negeri ini, tak henti-henti mencokok koruptor. Entah itu politisi, kepala daerah,  hingga aparat penegak hukum. 

Sementara uang yang dikorup bisa membangun ratusan SD, menyantuni anak yatim, memelihara anak jalanan, kaum jompo dan sebagainya. "Jadi korupsi itu kontra produktif," tandasnya.

Kebetulan, anak Betawi asli ini, sangat dekat dengan persoalan masyarakat. Dia tahu dan memahami kesusahan dan dibelit finansial. "Itulah yang membuat saya dekat dengan mereka" akunya terus terang. 

Makanya, politisi Nasdem ini, ringan tangan membantu sesama. Misalnya, menyediakan ambulan untuk pemakaman, biaya rumah sakit, kerja bakti membersihkan lingkungan dan sebagainya. 






"Kebetulan saya diberikan rezeki yang cukup oleh Tuhan, tak ada salahnya berbagi," tambah, Juhenry yang dikenal ringan tangan memberikan bantuan sosial kepada warga yang membutuhkan.

Dia juga tak sungkan nongkrong di warung kopi bersama mereka. Terlebih menjelang Pilpres yang disatukan dengan Pileg. Dia banyak menyerap aspirasi dan keinginan wong cilik lewat ngopi maupun makan bersama.

"Saya akan memperjuangkan aspirasi mereka lewat regulasi yang berpihak," jelasnya antusias.

Buat Juhenry, aktualisasi sebagai anggota DPRD lebih luas ketimbang di meja hijau. "Kalau di pengadilan kan sifatnya personal, tapi sebagai regulator langsung ke masyarakat umum," jelasnya, seraya menyebut mengabdi ke masyarakat merupakan lahan ibadah yang tidak pernah kering.

"Di Jakarta, masih banyak masyarakat miskin yang perlu diberi kail untuk merubah hidup mereka. " Dan kailnya ada direlugasi yang dibuat oleh DPRD," jelasnya.

Jadi, tak usah heran, "Rumah Kawan" Juhenry tak pernah sepi. Selalu saja ada anggota masyarakat yang "curhat" tentang kondisi sosial, menyampaikan aspirasi yang wong cilik rasakan saat ini (joe)

Dapatkan Info Teraktual dengan mengikuti Sosial Media TabloidSkandal.com