Pembangunan Dan Perekonomian Jalan Ditempat
Masyarakat Kritik Kinerja Pemerintah Daerah !!!
Jumat, 24 Mei 2024 | Dilihat: 348 Kali
Salah satu aktivitas bongkar muat barang impor di Perusahaan Shipyard Karimun (Kepri)
TabloidSkandal.com – Karimun ||Kecewa dengan kinerja pemerintah Daerah kabupaten Karimun, warga Meminta agar suara dan aspirasi mereka selalu dipublikasikan, salah satu dari sekian banyak berkomentar, Tasman pensiunan Bea Cukai itu, dengan tegas menyebut Identitasnya.
Hal ini bermula dari komentar mereka, menyebut Daerah Kabupaten Karimun memiliki kekayaan sumber daya alam yang melimpah.
Puluhan tahun beroperasi perusahaan-Perusahaan tambang Batu granit dan Tambang timah menggerogoti sumber kekayaan Alam kabupaten Karimun, namun pembangunan dan perekonomiannya jalan ditempat, pengerusakan Alam masih tetap terdepan.
Begitu pula tumbuh kembangnya perusahaan-perusahaan Shipyard bertaraf internasional dan perusahaan maritim lainnya namun masyarakatnya masih banyak yang pengangguran.
Pada Prinsip dari dulu hingga saat ini, dengan alasan tidak banyak tetek bengek (peraturan perusahaan) masyarakat Karimun lebih memilih jadi TKI (tenaga kerja Indonesia) di Malaysia.
Ironisnya, Karimun dijuluki sebagai Daerah segitiga emas, berbatasan langsung dengan perairan laut Malaysia dan Singapura, pertanyaannya dimana potensi segitiga emasnya ? tanya Tasman.
Masih ditempat dan waktu yang sama, Abizar Warga Meral itu menyambung pembicaraan Tasman, dan berkata, "hati-hati dan perlu kita waspadai Penjajahan di Era modern" tegas Abizar memulai pembicaraannya.
Masuknya Perusahaan-perusahaan Shipyard dan perusahaan maritim lainnya di kabupaten Karimun ini sesungguhnya lebih layak disebut Mafia Perusahaan, katanya.
Pertama, setelah pihak investor mendapatkan lahan, lalu mereka membangun tembok keliling dengan Pos penjagaan, Securyti tegak lurus dengan aturan perusahaan, sehingga siapapun termasuk para pejabat di Daerah tak jarang terhalang di Pos penjagaan dan harus pulang.
Maka tak tak heran didalam satu perusahaan ada perusahaan ilegal lainnya didalamnya, begitu juga pelabuhan , dimana perusahaan Shipyard dijadikan tempat bongkar muat barang seludupan.
Pertanyaannya kenapa semua ini bisa terjadi ?
Pastinya Karena oknum-oknum pejabat pihak Pemerintah didaerah mata dan hati nuraninya telah tertutup oleh kepentingan dan penikmat amplop kuning, sehingga akibat perbuatan mereka jelas telah merugikan Negara dan masyarakat tegas Abizar.
Sesungguhnya teramat banyak lagi yang harus disampaikan, Ucap Abizar lagi. Bersambung…..
(Lbn)