Oleh: Heintje Mandagi, Ketua Umum Serikat Pers Republik Indonesia, dan Wakil Sekjen Asosiasi Pengelola Parkir Indonesia (Aspeparindo)
Tabloidskandal.com – Jakarta || Sosok sederhana dan penuh kharisma, Pramono Anung Wibowo, berhasil menorehkan sejarah politik di Ibu Kota. Bersama Rano Karno, sang calon Wakil Gubernur yang disegani, pasangan ini mampu meraih simpati warga Jakarta dan membawa mereka menuju kemenangan satu putaran dalam Pemilihan Gubernur DKI Jakarta.
Awalnya, pencalonan Pramono – Rano diragukan banyak pihak. Kritik dan pandangan skeptis datang bertubi-tubi, bahkan dari kalangan politisi. Namun, dalam waktu singkat, pasangan ini membuktikan bahwa mereka bukan sekadar pelengkap kontestasi politik. Mereka menjelma menjadi kekuatan besar, yang mampu mengalahkan pasangan Ridwan Kamil – Suswono (RIDO) yang diusung oleh koalisi gemuk, terdiri dari 12 partai politik besar.
Pasangan RIDO mendapat dukungan kuat dari berbagai tokoh nasional, termasuk Presiden Prabowo Subianto, mantan Presiden Joko Widodo, serta belasan menteri aktif dan mantan menteri. Bahkan, organisasi besar seperti FPI turut menyatakan dukungan. Namun, serangan politik dan dukungan besar ini tak mampu menghentikan laju “Jakarta Menyala” yang dipimpin Pramono dan Rano.
Seruan pasangan Pramono – Rano untuk memenangkan Pilgub dalam satu putaran bukanlah sekadar retorika kampanye. Hasil quick count menunjukkan bahwa mereka meraih 50,07% suara, dengan total 2.183.577 suara—melewati ambang batas 50% plus 1 suara yang diperlukan. Ini menjadi bukti bahwa strategi dan semangat mereka berhasil membakar semangat warga Jakarta untuk mendukung perubahan.
Salah satu elemen penting dalam kampanye ini adalah pendekatan yang penuh humor dan inklusif. Pelawak Cak Lontong, yang menjadi ikon kampanye, berhasil mengajak masyarakat untuk ikut menertawakan kesombongan elit politik. Kampanye yang ringan namun penuh makna ini berhasil menghidupkan suasana dan menyatukan warga Jakarta di bawah visi Jakarta Menyala.
Keberhasilan ini juga memperlihatkan ketangguhan PDI Perjuangan sebagai single fighter. Meski tanpa koalisi besar, partai ini mampu meraih kemenangan terhormat, bahkan di tengah dominasi lawan.
Deklarasi kemenangan Pramono – Rano di kediaman mereka di Cilandak, Jakarta Selatan, pada 28 November 2024, menandai babak baru bagi Jakarta. Kemenangan ini tidak hanya mengukuhkan posisi mereka sebagai pemimpin baru Jakarta, tetapi juga menjadi simbol persatuan dan kebangkitan politik rakyat.
Penulis adalah Ketua Umum Serikat Pers Republik Indonesia dan Wakil Sekjen Asosiasi Pengelola Parkir Indonesia (Aspeparindo).