Rembang Skandal
Sejumlah warga penerima bantuan sosial (bansos) beras khusus, keluarga penerima manfaat, program keluarga harapan (KPM-PKH) mengeluh. Pasalnya beras bulog yang diterima KPM jatah bulan Agustus dan September sebesar 30 kg berbau apek dan tak layak konsumsi.
Saat ini, di Kabupaten Rembang terdapat 34.750 penerima dengan jumlah total paket ada 9.518 yang diberikan selama tiga bulan dengan hitungan Agustus,
September, Oktober.
Pendistribusian bansos dari Kementrian Sosial (Kemensos) disalurkan di 14 kecamatan dibulan September lalu.
Penelusuran d lapangan, ditemukan bansos beras khusus yang diterima sejumlah warga berbau apek dan tak layak konsumsi. Salah satu warga Desa Sendangmulyo penerima berinisial J mengaku beras yang diterimanya berbau apek dan tak layak untuk dikonsumsi.
Iapun berniat menjual jatah beras bulog itu untuk dibelikan beras lagi yang lebih baik dari yang diterimanya.
“Memang kami orang miskin, tetapi keluarga kami butuh makanan bergizi ,” kata J sambil menunjukkan beras yang diterimanya kepada wartawan Skandal.
Kali ini J menerima beras sebanyak 30 kilogram jatah dua bulan terhitung bulan Agustus dan bulan September. Menurut pengakuan J harga pasaran beras jika dijual hanya seharga Rp. 4-5 ribu rupiah.
Di beberapa desa yang lain, warga penerima bantuan juga mengalami hal serupa. Seperti yang dialami warga Desa Trahan berinisial SK dan warga desa Bendo berinisial T. Kedua warga inipun juga menerima jatah beras bantuan yang berbau apek dan tak layak konsumsi.
“Kami berharap kepada pemerintah agar bisa memberikan beras yang lebih baik dari yang kami diterima saat ini,” harapnya
Sebelumnya, Pjs Bupati Rembang Imam Maskur titip pesan kepada Bulog Rembang, tepat diacara lonching bantuan beras dari kemensos dihalaman Bulog setempat, Selasa (29/9) laluJika ditemukan beras tidak standar. Kalau seandainya ada beras ternyata busuk ketika diterima KPM, untuk kebijaksanaannya bisa ditukar.
Lalu, jangan sampai ada kericuhan dilapangan atau desa. Untuk itu kepada OPD terkait dan petugas PKH ikut memantau. Khususnya bagi warga masyarakat yang masuk dalam program PKH dari pemerintah pusat.
“Saya mohon teman-teman PKH. Untuk memantau jangan sampai ada berita di kecamatan mana, ternyata beras dari pemerintah pusat ada yang jelek. Tolong segera komunikasikan kepada cabang bulog Mangganti,” pesannya.
Imam juga berpesan kepada penerima bantuan beras. Untuk digunakan atau dikonsumsi untuk keluarga.
“Jangan sampaimendapatkan beras sampai rumah dijual 5 kg atau 10 kg untuk dijual tetangganya,” katanya. (Sutrisno/Rbg).